Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) masih kurang proaktiv memberikan layanan terhadap jamaah haji Indonesia terutama yang berusia lanjut. Padahal sebagai petugas yang ikut dalam rombongan kelompok terbang (kloter) jamaah haji, seharusnya mereka lebih memperhatikan pelayanan kesehatan jamaah haji, sebagai bentuk antisipasi memburuknya kondisi fisik jamaah haji selama menjalankan ibadah di tanah suci.
Menurut pengakuan jamaah haji asal Banten Sutarkono, petugas kesehatan yang ada di sektor 4 non Markaziyah, hanya tampak berada diposko kesehatan, tanpa tidak pernah mengecek keberadaan jamaah haji diruangan, terutama jamaah haji yang sudah berusia lanjut yang membutuh pemeriksaan kesehatan setiap saat.
"Petugas dan sarana kesehatan disini cukup tersedia, tapi harapan kita sebaiknya petugas bisa mengecek ke ruangan karena disinikan ada jamaah yang sudah tua/lansia," ujarnya ditemui, di pemondokannya, Sabtu.
Kesulitan untuk menemui petugas kesehatan, diakuinya, ketika salah satu jamaah perempuan yang tinggal satu pemondokan dengannya pingsan sepulang sholat dari Masjid Nabawi, akibat kelelahan. Dirinya pun mempertanyakan, prosedur petugas kesehatan kloter, mengingat pentingnya pendampingan bagi para jamaah terutama pada saat pergi atau pulang dari Masjid, serta pada saat rangkaian kegiatan ziarah.
"Apakah petugas ikut berbondong-bondong dengan kita atau bagaimana prosedurnya kita gak tahu. Selama ini jamaah kloter 20, petugas ada di posko, tapi kan jarak antara pemondokan ke Masjid cukup jauh kebanyakan jalan kaki. Diantara jamaah itu, ada jamaah perempuan yang fisiknya kurang fit," ungkapnya.
Sementara itu, Jamaah haji asal Banten lainnya, Asep Rukayat (53 tahun) yang berangkat bersama dengan Ibunya E. Supniasih (74 tahun) mengakui memang selama tiga hari dipemondokan tidak ada petugas kesehatan yang datang ke ruangannya untuk mengecek atau melakukan pemeriksaan terhadap ibunya yang sudah berusia lanjut dan menderita asam urat itu.
"Petugas gak pernah datang, mungkin nunggu sakit dulu baru menngeceknya. Padahal saya berharap petugas bisa mendatangi kamar kami untuk mengecek kesehatan Ibu. Tapi saya berharap mudah-mudahan Ibu sehat lah disini," tuturnya.
Berdasarkan pemantauan, Eramuslim bersama Tim MCH dilapangan pada saat hendak ke Masjid umumnya jamaah usia lanjut berjalan bersama rombongan atau hanya didamping satu orang temannya. Tak terlihat petugas kesehatan kloter yang mendampingi mereka saat berangkat dan pulang dari Masjid Nabawi. Petugas kesehatan itu berjalan dengan sesama petugas tanpa memperhatikan kondisi jamaah yang hendak beribadah.(novel)