Puncak ibadah haji baru akan dilaksanakan mulai Ahad (7/12), akan tetapi pada hari Tarwiyah (perbekalan) 8 Dzulhijjah jamaah haji Indonesia sebanyak 210 orang jamaah asal Indonesia secara bertahap bergerak menuju Arafah, bersama dengan jamaah haji lainnya.
Mengenai dengan kegiatan Wukuf, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membentuk satuan operasional Arafah, Muzdalifah dan Mina, bekerjasama dengan pihak Muassasah dan Naqabah. Selain itu, PPIH Arab Saudi telah menyelesaikan perizinan untuk pelaksanaan wukuf dan mabit bagi jamaah haji baik yang berkaitan dengan transportasi, perkemahan, maupun komsumsi jamaah haji selama melakukan Wukuf Mabit dan Lontar Jumroh.
Ketua PPIH M Nursamad Kamba mengatakan, perkemahan jamaah di Arafah akan menempati lokasi perkemahan di Rabwatul Hindi untuk seluruh maktab, sedangkan perkemahan Misi Haji Indonesia di Syare`Syittin. Sementara untuk di Mina, jamaah haji akan ditempatkan di Haratulilisan sebanyak 61 Maktab dan Mina Jadid sebanyak 9 Maktab.
Menurutnya, untuk transportasi Arafah Musdalifah Mina tetap akan menggunakan sistem Taraduddi seperti yang dilakukan pada pelaksanaan haji tahun lalu. Khusus untuk pengamanan terhadap jamaah haji saat berada di Armina terutama pada saat lontar jumroh, telah dilakukan kerjasama dengan Mursyid Maktab untuk memberikan bimbingan tata cara melontar jumrah kepada jamaah haji agar mematuhi jadwal lontar yang telah dikeluarkan Kementerian haji Arab Saudi.
"Dalam safari wukuf disediakan 19 ambulance, 4 couster, untuk mengangkut 70 pasien sementara untuk 130 pasien jamaah yang bisa duduk disiapkan 3 bus besar" tambah Nursamad.
Jalan-jalan di Kota Mekkah sudah dipadati jamaah haji dari berbagai negara, dengan jamaah tua muda mengenakan pakaian ihram, putih bersih, jamaah haji menuju Arafah. Di dalam kendaraan, termasuk kendaraan bus yang dibuka atapnya, mereka melafalkan talbiyah, shalawat dan doa, memuji kebesaran Allah. (novel)