Jamaah Sakit di Madinah Dievakuasi ke Mekkah

Puncak haji akan berlangsung sekitar dua pekan lagi, pemberangkatan jamaah haji asal Indonesia yang berada di Madinah akan berakhir pada 26 November. untuk mengantisipasi jamaah yang masih dalam perawatan di Madinah, Tim Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah, mulai melakukan "sweeping" (penyisiran) jamaah sakit di beberapa Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) menjelang berakhirnya pemberangkatan jamaah haji.

Sweeping terhadap jamaah haji yang sakit itu dilakukan di dua rumah sakit yakni, Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit Al-Ashar, dipimpin oleh Ketua Tim Sanitasi dan Survailance (sansur) Daker Madinah Ade Mashuri dengan didampingi empat petugas kesehatan. Di rumah sakit King Fahd, Madinah ditemukan 13 jamaah sakit dengan dua diantaranya sakit parah, sedangkan di rumah sakit Al-Anshar ditemukan dua pasien. Dua jamaah sakit parah adalah Bahro bin Pardi (68) dari Purworejo, Jateng (kloter 25 SOC), serta Hafsa Makmur binti Pelo (70) dari kloter 5 Balikpapan (BPN).

"Kami melakukan sweeping menjelang wukuf, karena hal itu berkaitan dengan ibadah haji dari jamaah yang sedang sakit itu. Kalau memang dapat dirujuk, tentu akan dibawa ke Mekkah, tapi kalau tidak memungkinan, maka kami laporkan ke Kepala Daker untuk dilakukan `badal` haji," kata Ade Mashuri.

Menurutnya, karena kondisi kedua jamaah haji itu sakit parah, kemungkinan akan dilakukan badal haji, karena kloter 20 Solo, Jawa Tengah itu sudah harus bertangkat ke Mekkah, sedangkan kloter 5 Balikpapan sudah berangkat ke Mekkah lebih dulu.

"Tapi, kami tidak tahu kalau nantinya ada mukjizat, sehingga tidak sampai pelaksanaan ibadah haji, ternyata mereka sudah sembuh. Yang jelas, kalau sekarang kayaknya tidak mungkin, karena mereka dipasang ventilator (alat bantu pernafasan) yang tidak ada di dalam ambulans kami," ujarya.

Sementara itu, dokter kloter 25 SOC dr. Halawiyah mengatakan, bahwa jamaahnya yang sakit yakni Bahro dari sisi media tidak mungkin dibawa ke Mekkah saat ini, karena masih tergantung pada alat bantu pernafasan, jika tidak kondisi kesehatannya akan menurun.

Sedangkan untuk jamaah haji yang gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah dua kali seminggu Chaeruddin (50) dari Tangerang, Banten (kloter 27 Jakarta), tim kesehatan menyarankan agar jadwalnya dimajukan dari waktunya seharusny tanggal Rabu (26/11) November menjadi Selasa (25/11), karena harus berangkat ke Mekkah.(novel)