Jamaah 'Risti' Hemat Tenaga Untuk Puncak Haji

Puncak haji semakin dekat, jamaah haji dari seluruh dunia mulai masuk ke tanah suci sudut-sudut kota Mekkah Al Mukaramah semakin tampak ramai oleh umat Islam yang hendak menunaikan rukun Islam kelima. Jamaah Indonasia yang jumlah cukup banyak selalu tampak diantara jamaah dari negara lain. Indonesia memang salah satu negara yang banyak mengirimkan jamaah hajinya. Namun, banyaknya jamaah haji yang dikirimkan itu masih didominasi oleh jamaah usia lanjut dan resiko tinggi (risti).

Akan tetapi semangat untuk berlomba-lomba beribadah di tanah suci, terkadang tidak dihiraukan oleh jamaah usia lanjut dan risti ini. Bahkan tak jarang, mereka mengabaikan kesehatan yang menjadi modal utama kelancaran ibadah di tanah suci, akhirnya mereka harus jatuh sakit. Padahal perbedaan cuaca yang ekstrim di tanah suci, menuntut jamaah untuk senantiasa banyak mengkonsumsi air dan buah setiap saat.

"Perbedaan cuaca yang sangat panas di Mekkah bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit.Cara yang terbaik adalah meminum obat yang teratur serta mengkonsumsi air putih agar tidak menimbulkan dehidrasi, meskipun tidak dalam keadaan haus," saran Anggota Tim Kesehatan Sektor 9 Mekkah dr. Almudai, Sp.PD.

Ia mengingatkan agar jamaah usia lanjut ataupun yang beresiko tinggi untuk menghindari aktivitas yang berlebihan yang bisa mengakibatkan kelelahan, karena untuk tahun ini pemondokan jamaah haji Indonesia sangat jauh dan memerlukan energi tambahan untuk menunggu bus. Disamping itu, jamaah yang risti harus senantiasa mengkonsultasikan kesehatannya dengan dokter-dokter spesialis yang ada.

"Jamaah disini tidak banyak berpergian, karena transportasi yang sulit waktu berangkat mudah, pulang harus menunggu dua tiga jam kepanasan, sehingga penyakit mudah muncul, lebih baik sholat saja di pemondokan, minum banyak, dam beristrirahat hanya waktu tertentu saja ke masjid terdekat. Beristirahat sampai saat puncak haji tiba," paparnya.

Almudai mengakui, tim kesehatan agak sedikit kesulitan mengelompok jamaah haji yang termasuk dalam kelompok risti sebab dalam buku kesehatan jamaah haji yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan setempat tidak tercatat. Sering akhirnya, jamaah yang memiliki penyakit jantung, paru-paru atau lainnya, itu diketahui ketika mereka sudah berada di tanah suci.

Untuk kedepan, Ia menyarankan, agar jamaah usia lanjut dan diatas 40 tahun menjalani pemeriksaan lebih lengkap meliputi, pemeriksaan jantung, paru, dan darah lengkap.

Saran serupa juga disampaikan oleh Ketua Sektor 9 Mekkah, H. Zamrud yang sudah menyampaikan agar jamaah menghemat tenaga dan menjaga stamina untuk puncak ibadah haji.

"Kami ingatkan kepada jamaah untuk jangan diporsir tenaga untuk armina, kalau untuk setelah haji bisa lebih sering lagi ke masjidil haram, dihemat-hemat tenaga untuk Armina (Arafah, Minna, dan Muzdalifah).(novel)