Jamaah haji Indonesia sejak Sabtu (13/12) lalu mulai dipulangkan ke tanah air, setelah melaksanakan prosesi ibadah haji yang dimulai sejak 40 hari. Bandara King Abdul Aziz (KAA), Jeddah mulai dipadati oleh jamaah haji Indonesia, dan juga dari berbagai negara lainnya. Jamaah Indonesia yang dipulangkan melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah menggunakan dua maskapai penerbangan yakni, Garuda Indonesia, dan Saudi Arabia Airlines. Jadwal kepulangan pada hari pertama memang diwarnai keterlambatan pada beberapa kelompok terbang 2 dan 3 Solo.
General Manager Garuda Indonesia untuk Timur Tengah dan Eropa Nasrizal Ali Munir mengakui ada keterlambatan penerbangan pemulangan ke Solo (SOC-3) pesawat GA 6610, karena adnya kerusakan Teknis pesawat, sehingga keterlambatan bisa sampai 19 jam. Akan tetapi, pihaknya sudah meyiapkan cadangan pesawat untuk penggantinya yaitu Boeing 747 yang lebih besar dan hari ini semua jamaah yang tertunda akan di angkut semua menuju tanah air.
Adanya kerlambatan ini juga menjadi penyebab terjadinya penumpukan jamaah haji Indonesia ruang tunggu bandara. Salah satu petugas Garuda di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah mengakui keterlambatan pemulangan haji ke tanah air ini disebabkan meningkatknya arus pesawat dari berbagai negara yang akan mendarat di bandara, sehingga setiap penerbanagn harus antri.
Sementara itu, Kasektor Bandara King Abdul Aziz, Daker Jeddah Rudi Ambary mengaku, sempat kewalahan mengatur jamaah yang akan masuk ke pintu keberangkatan, terutama yang berada di Gate I dan Gate II untuk jamaah yang menggunakan maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines letaknya cukup jauh.
"Satu sift ini kita memiliki kurang lebih ada 27 personil kesehatan didalamnya ada kesehatan, jadi kurang lebih hanya memiliki efektif 15 personil untuk di bandara ini. Untuk kedatangan jamaah ke bandara yang begitu padat, dan pemulangan yang begitu banyak dengan personil 15 sangat kewalahan, ada penambahan. Kami sudah sampaikan kepada pimpinan insya allah akan diberikan tambahan lagi, jadi petugas-petugas yang di hotel akan membantu sektor di Bandara," jelasnya.
Sambil menunggu jadwal penerbangan ke tanah air, jamaah haji Indonesia terlihat dengan santai duduk ataupun merebahkan badan di areal teras bandara. Meski mengalami keterlambatan penerbangan, guratan wajah-wajah kebahagian tampak jelas diwajah jamaah haji Indonesia yang hendak kembali ke tanah air. Jamaah haji umumnya dapat memakluminya keterlambatan penerbangan yang terjadi itu, mereka pun masih tetap diberikan makanan kotak. (novel)