Eramuslim – Bagi jamaah haji asal Amerika Serikat, ibadah haji adalah pertemuan tahunan di mana para peziarah merasakan eratnya rasa persaudaraan dan persatuan sesama Muslim.
Kesimpulan ini di dapat setelah wartawan Arab News melakukan survei terhadap beberapa peziarah haji asal Amerika di Mina, dan menanyai mereka tentang hakikat haji serta kesiapan pelaksanaan haji yang dilakukan Arab Saudi.
Annewil Junil Camsel, seorang warga negara AS yang tinggal di Haiti, mengatakan bahwa seluruh dunia memuji dan menghargai kemampuan Arab Saudi untuk mengatur dan mengendalikan banyak orang dalam satu waktu.
“Mampu menampung lebih dari 2 juta peziarah selama beberapa hari dengan wilayah geografis yang sempit dan sangat sulit,” kata Camsel di kompleks jamaah haji Amerika.
Camsel menyebut masyarakat Saudi sangat baik, toleran, dan kooperatif. Pasalnya dirinya kehilangan arah saat mencoba menemukan tendanya dan mendekati beberapa orang Saudi untuk mendapatkan arahan, mereka malah bersikeras membawa dirinya ke lokasi.
Mutawwif Zaki Kamal dari Badan Tawafa Nasional yang mengurusi Haji dari Turki, Muslim Eropa, Amerika serta Australia, mengatakan bahwa terdapat 35 kantor untuk melayani jamaah haji tersebut. Semuanya menyediakan berbagai fasilitas dan bimbingan yang diperlukan untuk memudahkan peziarah dalam beribadah.
“Para peziarah Amerika suka membaca buku, mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Makkah dan membaca biografi Nabi Muhammad SAW. Selain itu mereka disiplin dalam jadwal dan mudah diatur,” tutur Kamal.
Jamaah haji Amerika lainnya, Mu’in Al-Haq mengatakan bahwa dia berasal dari Amerika Serikat bagian selatan dan ini pengalamannya yang ke tujuh dalam berhaji.
Mu’in menceritakan bahwa sering mengatur perjalanan untuk orang Amerika yang datang ke Makkah untuk berhaji. Namun di lain sisi ia memiliki keinginan yang besar untuk mengunjungi tempat-tempat suci sesering mungkin.
Sementara itu peziarah Amerika dari Atlanta, Aref Hussein mengatakan, “Haji adalah forum global yang memungkinkan setiap orang memiliki kesempatan untuk bertemu dan berkenalan satu sama lain, dan berbagi pengalaman. Ini adalah kesempatan universal yang menyatukan umat Islam yang toleran, setara dalam berpakaian, hak dan tugas.”
Huseian yang bekerja di sebuah perusahaan gas, mengatakan bahwa inilah keempat kalinya dia datang ke Makkah untuk berhaji. Hal itu membuatnya dapat melihat perkembangan baru setiap tahun.
“Kehadiran umat Islam dari seluruh dunia di Makkah pada waktu tertentu seperti ini, mencerminkan makna hidup yang sesungguhnya. Menunjukkan peziarah sebagai penggerak perdamaian dan berani dalam menghentikan permusuhan,” tandasnya. (IH/Ram)