Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Minna (Armina), atau tepatnya H-3 sudah mulai terjadi pengalihan jalur menuju tempat tersebut, termasuk jalan kendaraaan umum menuju Masjidil Haram. Sejak H-4 kemarin, kendaraan jamaah dan mobil umum yang akan menuju ke Arafah sudah mulai mengalami pengalihan, hal itu tampak di wilayah Aziziah 3, Mekkah. Demikian juga, sekitar 3 KM jalan menuju Masjidil Haram sudah mengalami pengalihan jalur, karena ada beberapa jalan yang ditutup.
Untuk mempermudahkan kendaraan umum dan mobil jamaah yang masih beroperasi sudah banyak terpancang petunjuk arah dibeberapa lokasi di kota Mekkah. Penutupan jalur itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan lokasi prosesi haji yang akan dipadati oleh jutaan umat muslim sedunia. Akan tetapi, kendaraan yang mempunyai tanda khusus (tasrih) agar tetap bisa masuk ke lokasi Armina.
"Mendekati hari H, arah yang menunju Arafah memang sudah steril, artinya tidak seperti hari-hari biasa bahwa mereka yang bisa masuk kearah Arafah adalah mobil-mobil yang sudah memiliki stiker, stiker khusus Armina," jelas Kadaker Mekkah Zainal Abidin Supi, di Mekkah.
Perubahan jalur yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, menurutnya, dalam rangka kelancaran bus atau mobil jamaah haji yang akan menuju ke Arafah, Muzdalifah, Minna, dan Masjidil Haram.
Titik lokasi pengalihan jalur, lanjut Supi, diatur dan dikendalikan oleh pihak murrur (petugas lalu lintas) terutama pada lokasi-lokasi rawan kemacetan, dan penumpukan jamaah haji.
"Berapa titiknya saya tidak tahu pasti. Ya tentu sesuai dengan yang diatur oleh pihak Murur (petugas lalu lintas), titik-titik yang dimungkinkan yang membuat kemacetan itu diupayakan supaya tidak terjadi kemacetan," ujarnya.
Sementara itu, semua jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan Arafah pada 8 Dzulhijjah atau Sabtu 6 Desember 2008 mendatang dengan sistem taraddudi dua gelombang untuk menghindari kepadatan. (novel)