Eramuslim – Sejak Rabu (30/08) pagi pukul 08.00 Waktu Arab Saudi (WAS) jamaah haji dari berbagai negara memasuki Arafah untuk melaksanakan ibadah wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah 1438H. Cuaca panas di kota Makkah yang melanda sebelumnya menghilang digantikan dengan mendung disertai gerimis.
Puluhan bus yang membawa jamaah tampak antre memasuki Padang Arafah. Di kaca depan bus, tampak tulisan asal negara antara lain Rusia, Irak, Iran, Istanbul dan tentunya Indonesia sebagai jamaah terbanyak di dunia. Tetesan air dari langit memberi corak pada kaca bus.
Bus satu per satu memasuki Arafah dengan jamaah berbagai rupa dan bahasa. Mereka berbalut kain ihram. Keberagaman ini menandakan Mahakaya Allah SWT dalam menciptakan makhlukNya.
Di tahun 2017 ini pemerintah Indonesia kebagian 21 bus untuk membawa 204 ribu dari Makkah menuju Arafah dengan sistem taraddudi (shuttle).
Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana menjelaskan bahwa jumlah bus dibatasi hanya 21 per maktab karena jarak Makkah ke Arafah hanya 10km. Kalau busnya terlalu banyak, maka akan terjadi kemacetan dan bisa jadi jalanan isinya hanya bus saja. Belum lagi dengan bus yang digunakan jamaah dari negara lain.
Dengan alasan yang sama, bis yang akan digunakan untuk membawa jamaah dari Arafah ke Muzdalifah juga akan dikurangi lagi, hanya 7 bus per maktab. Sebab, jarak Arafah – Muzadalifah lebih pendek, hanya 5 km. “Bus ini akan berputar terus selama 6 jam, mulai jam 18.00 – 24.00, atau sampai jemah habis terbawa semua ke Muzdalifah,” jelasnya. (OZ/Ram)