Perubahan cuaca dari panas ke dingin dampaknya mulai dirasakan oleh jamaah dan petugas haji asal Indonesia, diantara jamaah Indonesia yang tiba di Madinah mulai terserang penyakit antaranya Asma dan Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA). Perubahan cuaca dari panas ke dingin itu memang sangat rentan membuat orang yang memiliki penyakit bawaan seperti Asma tersebut untuk kabuh.
Calon jamaah haji yang terserang asma itu bernama Nu Durratun Nikmah (38 tahun), yang merupakan jamaah asal Bojonegoro, Jawa Timur. Ia mengalami sesak nafas sesampainya di pemondokan di sektor satu Madinah, sambil menunggu kondisinya lebih baik tim kesehatan memasang bantu pernafasan. Selain itu, seorang tenaga musiman asal Madura yang menjadi petugas haji bernama Subairi, karena terserang asma juga harus di rawat di ruang perawatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Daker Madinah.
Melihat kondisi itu, Wakadaker Kesehatan Madinah, dr Bermawi Syahdjam SpP menyarankan agar, jamaah haji tidak menyepelekan penyakit batuk pilek yang dirasakan saat berada ditanah suci."Sebab jika tidak diobati penyakit batuk pilek akan meningkatkan penyakit lain," ujarnya.
dr. Bermawi menjelaskan, asma itu merupakan penyakit kambuhan yang akan terjadi bila penderitanya mengalami cuaca ekstrim ataupun karena kelelahan, akan tetapi penyakit itu bisa sembuh dengan cepat dalam waktu 2-3 hari.
Sementara itu, satu jamaah haji dari kloter I Surabaya, bernama Rawi bin Seno (58) sempat dirujuk ke Rumah Sakit King Fahad, karena menderita penyakit bawaan.
"Ada juga seorang jemaah haji yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) yakni RS King Fahad yakni Rawi bin Seno (58) dari kloter satu Surabaya," katanya.
dr.Bermawi mengatakan,Rawi yang menderita gagal ginjal itu kebetulan sudah waktunya untuk cuci darah, sedangkan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) tidak ada alat untuk cuci darah.
"Tapi, pak Rawi dengan nomer paspor 2006848 hanya sehari saja masuk rumah sakit itu, kemudian langsung pulang," pungkasnya.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Salim Segaf Al-Jufri mengingatkan, bahwa kesehatan jamaah merupakan hal yang terpenting untuk kelancaran beribadah selama kurang lebih 40 hari, di Mekkah dan Madinah.(novel)