Lima hari menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah, pemerintah Arab Saudi mulai menghentikan operasional kendaraan angkutan yang digunakan oleh jamaah haji di Mekkah, termasuk jamaah Indonesia. Langkah yang diambil ini untuk menghindari kemacetan lalu lintas, sehubungan dengan semakin banyak jamaah haji yang sampai di kota Mekkah. Disamping, persiapan final checking kondisi mesin kendaraan yang akan mengangkut jamaah melaksanankan prosesi Armina.
Meski keputusan yang mengundang pro kontra ini hendaknya bisa diambil hikmah oleh jamaah haji Indonesia, dengan mempersiapkan energi untuk persiapan puncak haji di Armina. Jamaah haji asal Pasuruan,Jawa Timur Abdul Fatah Karnadi menyambut baik kebijakan yang dikeluarkan jelang pelaksanaan haji. Tidak beroperasinya kendaraan yang melayani jamaah haji di Mekkah akan dimanfaatkan jamaah haji yang menempati sektor 6, untuk menghemat tenaga yang akan dikeluarkan pada prosesi Armina.
Walaupun tidak beribadah ke Masjidil Haram, tak lantas kegiatan ibadah para jamaah haji di tanah suci ini terhenti. Kegiatan mereka diisi dengan ceramah dan berbagai pemantapan bimbingan ibadah haji. Namun, masih ada pula jamaah yang akan pergi ke Masjidil Haram dengan menyewa taksi atau kendaraan umum.
"Sebetulnya kami berat, tapi kita ambil khihmahnya agar pada saat wukuf jemaah disini dalam keadaan sehat, tapi yang mau ke Masjdil Haram ya silahkan bayar taksi sendiri 5 riyal," ujar Abdul Fatah.
Berbeda dengan, Jamaah Haji dari kloter 3 Medan Akhyar yang mengatakan, bahwa kedatangannya ke tanah suci ke Mekkah untuk beribadah, sehingga apapun alasannya angkutan ke Masjidil Haram perlu terus disediakan sampai menjelang Wukuf.
Diakui Akhyar, para jamaah lainnya juga menyayangkan kondisi pemondokan yang jauh sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram, dinilai kurang memenuhi persyaratan selain Jauh juga kurangnya sarana transportasi yang memadai." Disini kami butuh makan, penjual makanan yang dekat tidak ada, kami butuh belanja kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Kebijaksanaan pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi kendaraan beroperasi di jalan umum, selain mengurangi kepadatan jalan raya juga dimaksudkan untuk tetap tersedianya oksigen bagi jutaan jamaah haji yang datang ke kota suci Mekkah Al Mukaramah.(novel)