Hingga hari Senin pagi, jemaah haji Indonesia yang wafat di Arafah berjumlah sebanyak tiga orang, mereka meninggal antara lain akibat penyakit jantung dan pernapasan, sehingga jumlah total jamaah Indonesia yang meninggal telah mencapai 72 orang.
Selain itu, terdapat empat pasien yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi setelah mereka tiba di Arafah pada Minggu malam.
Menurut Kepala Seksi Kesehatan Jeddah dr Masrip Sarumpaet, yang bertangung jawab atas kesehatan jamaah di Arafah, “dua orang jamaah haji meninggal karena serangan jantung, dan satu orang karena gangguan pernapasan.”
“Empat orang dirawat di RS Jabal Rahmah. RS tersebut masih berada di kawasan Arafah sehingga tidak mengganggu wukufnya, dan ada satu jemaah yang terpaksa harus keluar dari Arafah untuk cuci darah di RS Annur,” Masrip Sarumpaet menambahkan.
“Ia dijadwalkan dua hari yang lalu tetapi penuh sehingga dijadwal ulang kemarin jam sepuluh malam. Tetapi sekarang dia sudah kembali (ke Arafah),” katanya.
Masrip juga menjelaskan “ada 35 orang jemaah lainnya menjalani rawat inap yang rata-rata terkena gangguan jantung, dehidrasi, penapasan dan gangguan saluran pencernaan.”
Sementara itu, pada Senin pagi, seorang jemaah yang menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia di Arafah harus dievakuasi ke rumah sakit Arab Saudi, karena menderita penyakit paru-paru kronik.
Hingga hari Senin, menurut catatan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu bidang Kesehatan, total jemaah haji Indonesia yang wafat sebanyak 72 jemaah, sedangkan yang dirawat inap 1005 orang dan 585 jemaah lainnya harus dirawat inap.
Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Arafah pada hari Minggu malam, rombongan terakhir yang sampai di Arafah pada pukul 22.00 waktu Arab Saudi. (Antara/Zhd)