Salah satu yang diingat dari kota Madinah Al Munawarah adalah kurmanya. Kurma Madinah karena memang kurma ini lebih besar, kenyal daging buahnya. Rasanya pun manis dengan daging buah kering, biasanya ini menjadi incaran jamaah haji seluruh dunia termasuk Indonesia. Sehingga tak heran pada saat musim haji perdagangan kurma di Madinah ini sangat ramai.
Untuk memperoleh kurma, tempat yang paling banyak dikunjungi jamaah pada setiap musim haji adalah Pasar Kurma (Madinah Dantes Market). Terletak di pusat kota, sekitar 600 meter arah selatan dari Masjid Nabawi, tepatnya di kawasan Qurban. Lebih mudahnya, untuk pergi ke Pasar Kurma, berjalanlah ke arah Kubah Hijau Masjid Nabawi dari arah Baqi.Kemudian jika kita menghadap ke arah Kubah Hijau dan membelakangi Baqi, Pasar Kurma berada di sisi kanan kita. Berjalanlah lurus ke arah kanan maka, kita melihat Pasar Kurma. Cukup besar dan mencolok mata.
Pasar kurma ini dibangun tahun 1982 oleh Pemerintah Arab Saudi. Pasar ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 22.00 waktu setempat. Di sini, hampir semua jenis kurma bisa diperoleh, paling tidak ada 26 jenis kurma. Tapi tak hanya kurma. Makanan olahan dari kurma pun bisa diperoleh. Misalnya coklat isi kurma, kurma isi kacang, kismis, serta biskuit isi selai kurma.
Jejeran kios penjual kurma saling menawarkan kurma dengan harga bervariasi. Ada juga yang menjual borongan/perpeti atau bisa dibeli sesuai kebutuhan. Pilihan pun amat beragam, tinggal tergantung kejelian serta kemahiran menawar harga. Kurma Madinah sendiri ada beragam jenis, mulai dari Ajwa, Ambhar dan Safawi (ini merupakan jenis kurma favorit), dan satu lagi kurma Sukkari. Sedangkan untuk yang jenis biasa juga banyak yang per kilonya 5 riyals .
Konon, kurma sukkari kalau dimakan 7 biji setengah jam sebelum berhubungan suami isteri tanpa minum air dulu akan dapat menambah stamina pria. Kurma Sukkari biasanya suka dihidangkan untuk buka puasa. Di Madinah, orang Arab sering memberikan sedekah buka puasa bersama /iftar jama`i di masjid Nabawi. Kurma ini dimakan dengan teh pahit hangat khas Arab.
Kurma Ajwa atau biasa populer disebut Kurma Nabi, kurma ini paling diminati. Ini merupakan salah satu kegemaran Rasulullah. Bahkan ada hadist mengenai kurma Ajwa. “Barang siapa di waktu pagi makan tujuh butir kurma Ajwa, pada hari itu ia tidak akan kena racun maupun sihir.“ (Shahih Bukhari).
Dari segi bentuk, sebenarnya tidak berbeda dengan kurma jenis lain, kecuali warnanya agak kehitaman. Ada banyak guratan di permukaan buahnya, yang oleh sebagian kalangan dikatakan mirip tulisan kaligrafi Alquran.Ukurannya ada yang kecil dan besar. Sementara rasanya manis serta berdaging tebal. Maka dari itu, harganya pun menjadi paling mahal di banding jenis lain. Kurma ini dijual seharga 60 riyal per kg untuk ukuran kecil dan 80 riyal per kg untuk yang agak besar, harga tersebut tergantung kualitas, bahkan harga yang kualitas Mumtaz (premium) bisa mencapai 100 Riyal.
Dalam menawar Anda tak perlu khawatir karena di Pasar Kurma ini juga banyak tenaga kerja Indonesia yang menjadi pelayan di toko kurma. Mereka adalah pekerja asal Jawa, Kalimantan dan Lombok. Kadang mereka berbaik hati mau memberi harga khusus. Dan enaknya lagi kalau belanja kurma kita diperbolehkan mencicipi makan kurma ditempat sepuasnya, lumayan kan bisa mencicipi semua jenis kurma dan makanan olehan dari kurma gratis.
Namun hati-hati untuk kurma Ajwa dan Ambhar, biasanya tidak semua penjual membolehkan untuk mencoba. Biasanya penjual akan mengatakan `haram` untuk dua jenis kurma tersebut kecuali kita memang ingin benar-benar membelinya bisa meminta izin dulu ke si penjual dengan menggunakan bahasa isyarat "Halal" sambil memegang buah kurma. Jika penjual mengatakan halal maka tentunya untuk mencicipi sudah diperbolehkan, namun kalau mengatakan haram maka jangan dicicipi. Yang dimaksud `haram` adalah kita tak boleh mencobanya
Ditemui saat membeli kurma, seorang jamaah haji asal Medan Sumatera Utara, Zuhelmi menuturkan, dirinya memilih kurma Ajwa karena rasa jauh lebih enak, dan harganya juga masih terjangkau.
"Jenis Ajwa, karena kurma nabi jauh lebih enak.Kenapa tidak beli ditanah air? disini termasuk murah 50 riyal atau sekitar 150 ribu, lumayan buat oleh-oleh keluarga. Tapi paling kami hanya membeli terbatas ya gak bisa banyak-banyak. Karena bawaan kita dibatasi gak bisa lebih dari 32 KG," ungkapnya.
Kota Madinah meninggal kesan tersendiri baginya, selain kotanya yang bersih dan teratur, di kota nabi itu, dirinya bersama rombongan lainnya bisa memperbanyak amalan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah, termasuk makam Rasulullah SAW.(novel)