Masjid Nabawi di kota Al Munawarah, setiap harinya menyediakan ribuan galon air Zam-zam untuk jamaah haji dari berbagai negara. Memang tidak seperti di Masjidil Haram, air Zam-zam yang berada di Masjid Nabawi ini merupakan pasokan dari sumur Zam-zam di Mekkah yang dialirkan melalui daerah Kudai Mekkah. Setiap harinya air Zam-zam yang berada di dalam Masjid Nabawi bisa dikonsumsi oleh jamaah yang datang sholat mencapai ribuan liter.
Galon berisi air Zam-zam ini memang disiapkan untuk jamaah Masjid Nabawi, diletakan halaman dan didalam Masjid Nabawi. Apabila galon sudah tidak berisi air lagi, maka akan dipindahkan ke bagian halaman masjid untuk diisi kembali. Pada musim haji seperti saat ini, kebutuhan air Zam-zam lebih meningkat dibandingkan dengan hari biasanya sesuai dengan jumlah jamaah haji yang mencapai puluhan ribu jamaah yang datang secara bergelombang di Madinah.
Disamping untuk menghilangkan dahaga dan mengenyangkan perut yang lapar, air Zam-zam memang diyakini dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, apabila si sakit benar-benar berikhtiar dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah.
Bukan hanya itu, dalam pengamatan Eramuslim banyak terlihat jamaah perempuan yang membasuh mukanya dengan menggunakan air Zam-zam. Karena, konon Zam-zam dapat membuat wajah awet muda dan lebih cerah. Dan ketika, hendak berangkat ke tanah suci, ada salah seorang kerabat yang berpesan agar menyempatkan membasuh muka dengan air Zam-zam.
Selama berada di Madinah, pada waktu sholat di Masjid Nabawi jamaah haji Indonesia umumnya selalu menyempatkan diri untuk meminum air Zam-zam, bahkan banyak diantara mereka yang membawa botol kosong untuk kemudian pulang diisi air Zam-zam. Tapi yang perlu diingat oleh jamaah asal Indonesia, botol yang dibawa jangan terlalu besar sebab jika besar, pihak keamanan masjid (Askar) tak segan-segan memberi peringatan agar jamaah membuang botol tersebut.
Sumur Zam-zam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail.Akan tetapi ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zam-zam.(novel)