Eramuslim – Juru bicara Departemen Luar Negeri Arab Saudi, Mayjen Manshur At-Turki, menyatakan bahwa pemerintah telah mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan keamanan untuk mengamankan pelaksanaan puncak ibadah haji tahun 1438 Hijriyah.
“Hingga saat ini pihak keamanan tidak mendeteksi akan adanya ancaman dari plot tertentu,” ujar Mayjen Manshur At-Turki kepada Reuters Arabic pada hari Selasa (29/08) kemarin.
Mayjen Manshur menjelaskan bahwa ancaman-ancaman ini telah dipangkas jauh-jauh hari. Ia pun mengaku, pihaknya telah menangkap sejumlah sel ekstremis di Mekah dan Madinah selama beberapa tahun terakhir.
“Sepanjang pengalaman dan menghadapi organisasi Al-Qaidah dan organisasi teroris lainnya kami mendapat pelajaran bahwa sel-sel atau anggota mereka tidak habis meskipun organisasinya kalah,” ujarnya.
Mayjen Manshur melanjutkan, “Oleh karena itu kita tidak menutup kemungkinan ancaman tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Kami tidak akan membiarkan anggota mereka menyentuh warga sipil yang tengah menjalankan ibadah atau melancarkan kejahatan yang mengancam jamaah haji.”
Mayjen Manshur menunjukkan bahwa langkah-langkah keamanan sudah dilakukan mulai dari pintu masuk kota Mekah, Madinah, lokasi pelaksanaan ibadah haji, bandara dan pelabuhan.
Ketika ditanya, apakah pihak berwenang saat ini mendeteksi ancaman terhadap jamaah haji, Mayjen Manshur mengaku tentu saja ada. “Meskipun tidak terlihat adanya ancaman, namun kami akan terus bekerja,” terangnya.
“Kami melihat setiap kemungkinan ancaman hal serius meskipun ancaman itu tidak diumumkan,” pungkasnya. (Reutersarabic/Ram)
