Eramuslim – Organisasi perjuangan Taliban menjanjikan masa depan yang cerah di Afghanistan jika Amerika Serikat (AS) meninggalkan negara itu.
Pemimpin Taliban Sheikh Haibatullah Akhunzada mengatakan keselamatan warga Afganistan bergantung pada kepergian pasukan AS dan penjajah lain yang kembali menyerukan perundingan dengan AS.
Jika Amerika memang menginginkan perdamaian di Afganistan, maka mereka harus secara langsung maju ke meja perundingan, ujar Akhunzada. “Kami juga memastikan masa depan cerah negara ini, dengan perdamaian dan kesejahteraan,” tambahnya dikutip AFP.
Taliban juga menyatakan pihaknya berhasil membebaskan sebagian besar wilayah di Afganistan. Taliban juga mengecam pemindahan kantor kedutaan AS untuk Israel di Yerusalem (Baitul Maqdis) karena pemindahan tersebut menunjukkan kebencian mutlak AS terhadap Islam.
Taliban selama ini berperang melawan pasukan AS dan NATO yang telah bercokol di negeri itu. Mereka juga mengangkat senjata untuk menggulingkan pemerintah berkuasa, setelah dulu pernah digulingkan NATO pada tahun 2001.
Kedamaian di Afghanistan seolah tak pernah berakhir sejak kehadiran tentara asing pimpinan AS, sekaligus menjadi dasar keberatan Taliban yang sejak lama menuntut penarikan total pasukan asing sebagai prasyarat perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.
Gerakan Taliban pernah berkuasa pada 1996 setelah perang saudara yang pecah akibat langsung dari perang antara Afghanistan dan Uni Soviet. Namun lima tahun kemudian mereka ditumbangkan oleh invasi militer koalisi tentara Barat pimpinan AS.