Takut Jadi Irak Kedua, AS Berencana Akan Tetap Berada Di Afghanistan

militer AS di AfghanistanEramuslim – Surat kabar Wall Street Journal mengungkapkan opsi baru Gedung Putih yang akan tetap menempatkan sekitar 1.000 personel militernya di Afghanistan setelah akhir tahun 2016 mendatang, menanggapi adanya kekhawatiran serangan kelompok Taliban yang digulingkan pada tahun 2001 lalu.

Dalam laporan komandan pasukan internasional AS di Afghanistan, Jenderal John Campbell, pada hari Jum’at (25/09) kemarin menyatakan, “Ada 5 rekomendasi yang saya ajukan kepada Pentagon dan NATO terkait penarikan menyeluruh pasukan asing di Afghanistan.”

“Saya mengusulkan AS tetap menempatkan 10 ribu pasukannya di Afghanistan 2016, kemudian kita kurangi secara bertahap menjadi 8000, dan hanya akan ada beberapa ratus saja pasukan asing di akhir tahun 2016,” ungkap Jenderal John Campbell mengenai salah satu rekomendasinya.

Jenderal John Campbell menerangkan bahwa AS dan NATO khawatir Afghanistan akan menjadi Irak kedua setelah nantinya ditinggalkan oleh pasukan militer asing, terlebih lemahnya pasukan militer pemerintah dalam menghadapi kelompok bersenjata Taliban.

Sebelumnya pada Selasa (22/09) pekan kemarin pemimpin baru Taliban, Mullah Mansour, mengatakan secara resmi bahwa organisasinya tidak akan menghentikan perang ataupun berdamai dengan pemerintah selama masih ada pasukan asing yang bertugas di Afghanistan. (Dostor/Ram)