Eramuslim.com – Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Harvard CAPS-Harris mengungkapkan meningkatnya dukungan di kalangan Generasi Z (atau Gen Z) terhadap Hamas di tengah-tengah genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Dalam survei yang dilakukan awal bulan ini, para responden ditanyai tentang perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Survei ini bertujuan untuk menentukan siapa yang lebih didukung oleh responden dalam perang tersebut, dan menemukan bahwa individu dalam Gen Z, yang berusia antara 18 dan 24 tahun, semakin menunjukkan dukungannya kepada Hamas.
Hasilnya menunjukkan bahwa 43 persen responden dalam kategori usia ini menyuarakan dukungan terhadap Hamas, dibandingkan dengan 57 persen yang mendukung “Israel”.
Pada bulan Maret, survei serupa yang dilakukan oleh Harvard CAPS-Harris mengungkapkan bahwa 37 persen responden dari Generasi Z menyatakan dukungannya terhadap Hamas, sementara 63 persen mendukung “Israel”.
Patut dicatat bahwa survei ini menunjukkan peningkatan 6 persen dukungan untuk Hamas hanya dalam waktu satu bulan dan penurunan 6 persen dukungan untuk “Israel”. Hal ini menunjukkan pergeseran sentimen yang signifikan terhadap faksi Perlawanan Palestina di antara para responden, menyoroti meningkatnya dukungan terhadap Hamas di tengah-tengah genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza.
Unjuk Rasa untuk Gaza
Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah kampus ternama di Amerika Serikat menyaksikan peningkatan demonstrasi pro-Palestina, yang mendesak lembaga-lembaga untuk memutuskan hubungan keuangan dengan “Israel”, terutama di Universitas Columbia, di mana para demonstran pada hari Selasa menduduki sebuah gedung di kampus, memblokir pintu masuk, dan mengibarkan bendera Palestina di luar jendela Aula Hamilton.
Selain di kampus, kelompok aktivis pro-Palestina mengambil alih Hamilton Hall dan menamainya “Hind’s Hall”, sebagai penghormatan kepada Hind Rajab, seorang anak Palestina berusia enam tahun yang terbunuh di tangan pasukan pendudukan Israel di Gaza, menurut CU Apartheid Divest (CUAD), sebuah koalisi organisasi mahasiswa pro-Palestina.
“Para pemrotes telah menyuarakan niat mereka untuk tetap berada di Hind’s Hall hingga Columbia menyetujui tiga tuntutan CUAD: divestasi, transparansi keuangan, dan amnesti,” demikian pernyataan dari kelompok tersebut.
Sementara itu, beberapa media menyebutkan bahwa lebih dari 1.000 orang telah ditangkap di berbagai kampus, dan menyoroti bahwa protes-protes tersebut telah meluas hingga ke Kanada dan Eropa.
(Hidayatullah)