Surat Kabar Amerika: NSA Mata-Matai 5 Orang Muslim Terkemuka Amerika Serikat

Demonstrators hold placards and banners during a protest against government surveillance on October 26, 2013 in Washington, DC. The disclosures of widespread surveillance by the US National Security Agency of US allies has caused an international uproar, with leaders in Europe and Latin America demanding an accounting from the United States.    AFP PHOTO/Mandel NGANSebuah laporan kembali mengungkap aksi mata-mata Badan Keamanan Nasional AS (NSA)dan Federal Bureau Investigation (FBI) terhadap 5 pejabat Muslim terkemuka di Amerika Serikat dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Dalam pemberitaan elektronik yang diterbitkan oleh The Intercept Amerika yang didapat dari dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, mengungkap 5 nama pejabat Muslim pemegang kewarganegaraan Amerika.

Menurut The Intercept, mereka yang menjadi target telah dimata-matai akun email dan jejaring sosial mereka oleh FBI dan NSA atas perintah dan izin dari pengadilan.

The Intercept menerbitkan nama-nama mereka yang menjadi korban mata-mata Badan Keamanan AS adalah Fail Faisal yang merupakan mantan senat dari Partai Republik dan pernah bekerja di Departemen Keamanan Dalam Negeri di bawah pemerintahan George W. Bush, Asim Gafur yang menjadi pengacara terorisme, Hooshang Amir ahmadi seorang Profesor Iran di American University «Rutgers», serta Agha Said seorang aktivis di bidang hak asasi manusia dan mantan profesor di University of California, dan Nihad Awad direktur dari hubungan Amerika dan Islam. (Almasryalyoum/Ram)