Sudah Mau Kalah, Syiah Houthi Dan Ali Abdullah Saleh Nyatakan Siap Patuhi Resolusi DK PBB

ALI-ABDULLAH-SALEHEramuslim – Rabu 7 September 2015 pemberontak Syiah Houthi dan milisi Ali Abdullah Saleh menyatakan secara resmi siap mematuhi resolusi yang diajukan Dewan Keamanan PBB, pasca semakin mendekatnya pasukan koalisi regional Arab dan pejuang Populer Rakyat Yaman ke ibukota Sana’a.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan juru bicara Partai Kongres Rakyat pimpinan Ali Abdullah Saleh menyatakan, “Houthi dan Partai Kongres Rakyat siap berkomitmen penuh untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Yaman.”

Menurut keterangan seorang sumber politik Yaman kepada Anatolia pada hari Selasa (06/10) mengatakan, “Pemberontak Syiah Houthi dan Partai Kongres Rakyat telah mengajukan surat resmi yang berisi komitmen mereka terhadap tujuh poin resolusi PBB melalui Kesultanan Oman.”

Arab Saudi dan koalisi regional Arab sendiri memulai operasi militernya di Suriah sejak 26 Maret lalu, setelah pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya menyatakan menolak resolusi DK PBB.

Berikut 4 poin pertama resolusi DK PBB yang sebelumnya ditolak pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya;

1. Kewajiban bagi semua pihak untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan, termasuk Resolusi no 2216 dan sanksi kepada Ali Abdullah Saleh dan puteranya.

2. Melakukan gencatan senjata komprehensif dan penarikan semua kelompok milisi bersenjata dari kota-kota sesuai dengan mekanisme yang disepakati, serta mengangkat blokade darat, laut dan udara yang dilakukan masing-masing pihak.

3. Para pihak menyetujui kontrol netral atas pelaksanaan mekanisme yang akan disepakati di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

4. Dan poin keempat adalah penghormatan semua pihak terhadap hukum humaniter internasional dan pelepasan tahanan dari semua pihak.

Adapun tiga poin terakhir berisi tentang dari dimulainya kembali pemerintah sementara yang dipimpin Khaled Bahah, mempercepat negosiasi antara pihak-pihak di bawah naungan PBB, dan komitmen untuk menyerahkan senjata berat kepada Negara sesuai dengan output dari dialog nasional yang komprehensif. (Rassd/Ram)