Eramuslim – Ditengah ancaman kekalahan dari pasukan gabungan koalisi regional Arab dan Yaman yang semakin dekat, Minggu 20 September 2015 kelompok pemberontak Syiah Houthi justru menetapkan tanggal 21 September ini sebagai hari libur nasional.
Seperti dilansir surat kabar Almasry Al Youm dari keterangan pers Komite Revolusioner Agung menyatakan bahwa penetapan tanggal 21 September sebagai hari libur nasional adalah untuk menghormati jatuhnya ibukota Sana’a ketangan kelompok Syiah Houthi dan sekutunya.
Perlu diketahui bahwa pemberontak Syiah Houthi dapat menguasai ibukota Sana’a setelah sebelumnya berjanji kepada pemerintah hanya melakukan unjuk rasa damai di wilayah ibukota menuntut reformasi birokrasi dan ekonomi dari rezim pemerintahan Ali Abdullah Saleh yang kini menjadi mitra Houthi dalam pemberontakan.
Hingga kini pasukan koalisi regional Arab dikabarkan terus menggempur provinsi Marib, yang akan dijadikan titik tolak dalam merebut kembali ibukota Sana’a. (Almasryalyoum/Ram)