“Apa yang studi kami lakukan adalah menggabungkan dua hal tersebut (hubungan antara alkohol dengan kesehatan) dan menemukan bahwa peminum alkohol ringan diasosiasikan dengan risiko serangan kanker dan juga kematian dini yang lebih rendah,” katanya.
Dalam studi ini, tim peneliti menganalisis data penggunaan alkohol dari 100 ribu orang di AS antara tahun 1998 hingga 2000. 100 ribu orang itu diminta untuk menjawab pertanyaan atas seberapa sering ia meminum alkohol tiap minggunya. Selain itu, para peneliti juga melihat pada data kapan pertama kali para peserta didiagnosis dengan kanker dan juga kematian yang terjadi setelahnya. (kmpr)