Studi: Sepatu Bisa Menularkan Virus Corona

Eramuslim – Para ahli sudah memastikan bahwa penyebaran utama virus corona baru adalah melalui droplet atau percikan air liur, dan ada peluang yang lebih besar terinfeksi ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkenal percikan itu.

Namun, beberapa waktu lalu ilmuwan mengklaim bahwa seseorang bisa tertular virus corona baru penyebab COVID-19 melalui kentut. Kini, muncul lagi klaim yang mengatakan bahwa sepatu bisa menjadi sumber penularan virus corona. Bagaimana pun, ketika seseorang keluar rumah untuk berbelanja atau berolahraga, sepatu dan alas kaki lainnya mungkin saja mengumpulkan bakteri dari permukaan di luar rumah.

Lalu, jika ada risiko penyebaran virus corona melalui sepatu, perlukah mendisinfeksi sepatu atau alas kaki setelah keluar rumah?

Dilansir dari laman AsiaOne, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan jawabannya. Di dalam studi tersebut, para peneliti di Wuhan, China, menguji beberapa sampel permukaan di dalam unit perawatan intensif (ICU) dan bangsal COVID-19 umum di Rumah Sakit Houshenshan.

Antara tanggal 19 Februari dan 2 Maret, sampel swab dikumpulkan dari permukaan lantai, komputer, tempat sampah, pegangan tempat tidur rumah sakit, dan beberapa benda lainnya yang berpotensi terkontaminasi. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak sampel yang teruji positif virus corona, tapi lantai menjadi hotspot yang umum dan tidak disangka.

Angka positif dari sampel lantai adalah 70 persen, sedangkan bangsal ICU dan umum 15 persen. Menurut studi tersebut, hal itu bisa disebabkan oleh gravitasi dan aliran udara yang menyebabkan droplet virus terbang ke lantai.

Yang lebih mengejutkan adalah 100 persen sampel yang diambil dari lantai farmasi teruji positif virus corona, meskipun tidak ada pasien di sana.

Laporan itu menduga bahwa kontaminasi tersebut bisa disebabkan oleh staf medis yang berjalan di bangsal, yang berpotensi meninggalkan jejak virus corona di lantai. Sebagian sampel dari sol sepatu staf medis di ICU juga teruji positif.