Perusahaan Strategic Forecasting Inc (Stratfor) menyatakan adanya hubungan panjang antara Mayjen Khalifa Haftar dengan pusat intelejen Amerika “CIA”, dan dukungan negara seperti Aljazair , Mesir , Arab Saudi , Uni Emirat Arab kepada Haftar.
Dalam laporan awal yang dirilis perusahaan intelejen asal Texas tersebut, mengungkapkan adanya keinginan Amerika Serikat dan negara sekutunya di Eropa untuk menguasai wilayah Libya Timur yang kaya akan ladang minyak.
Stratfor menyatakan bahwa Mesir menjadi pemain utama dalam dukungan terhadap Haftar dan pasukannya untuk dapat menguasai wilayah Timur Libya, dan Mesir kini sedang menggalang dukungan internasional untuk hal tersebut.
Lebih lanjut Stratfor menyatakan adanya rumor kehadiran tentara Mesir di timur Libya, akan tetapi tetapi perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai berita tersebut.
Sebelumnya pasukan milisi Islam di kota Benghazi telah memperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya untuk tidak ikut campur dengan urusan internal Libya, dan mengancam akan menjadikan Libya sebagai ladang jihad melebihi Afghanistan, Somalia, dan Irak. (Rassd/Ram)