Eramuslim.com – Tabloid mingguan teroris Charlie Hebdo, yang beberapa pekan belakangan mendunia akibat menghina Nabi SAW dan terjadinya false-flag berupa ‘penyerangan’ yang diduga kuat dilakukan CIA-MOSSAD di Paris, diberitakan tidak akan hadir kembali di kios-kios majalah di seluruh dunia.
Hal ini diungkap media Jerman, Deutsche Welle, yang melaporkan bahwa karyawan yang selamat dalam serangan tipuan beberapa waktu lalu memutuskan akan menghentikan penerbitan majalah selama beberapa pekan ke depan.
“Media ini masih punya masa depan,” kata Michel Salion, yang berbicara atas nama karyawan Charlie Hebdo. “Karyawan memutuskan istirahat untuk memulihkan kondisi keuangan dari kerugian yang kami alami.”
Sailon tidak menyebut kapan Charlie Hebdo akan terbit kembali. Situs Charlie Hebdo hanya mengatakan edisi cetak majalah itu bisa jadi akan kembali dalam beberapa pekan mendatang, tanpa kepastian.
Paska penyerangan palsu yang terjadi beberapa pekan lalu, manajemen Charlie Hebdo memanfaatkan situasi penyerangan kantornya dengan mencetak ulang majalah tersebut besar-besaran, dengan kembali menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW sebanyak lima juta eksemplar, dalam beberapa bahasa, dan dipasarkan ke 25 negara. Mereka berharap bisa meraih untung dari momen tersebut.
Di Eropa, banyak yang terjual. Namun di luar Eropa, Charlie Hebdo menderita kerugian yang besar. Semoga saja media teroris seperti ini tidak pernah lagi terbit. (rz)
