eramuslim.com – Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, turut merespons perihal TikToker Bima Yudho yang menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri janda dalam konten videonya. Ia menyebut pihaknya sedang mempertimbangkan mengambil langkah hukum.
Gembong mengatakan pihaknya bakal menggelar konsolidasi lebih dulu bersama kader internalnya di Ibu Kota untuk menyikapi persoalan ini. Ia pun mengakui apa yang disampaikan Bima itu membuat para anggota partai lambang banteng tersebut tersinggung.
“Secara kelembagaan, secara kepartaian tentunya akan kita konsolidasi, konsultasi apakah langkah-langkah hukum ke depan akan kita tempuh, ya kita liat kedepan gitu,” ujar Gembong saat dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023).
Rencana membawa persoalan ini ke ranah hukum disebutnya bakal menjadi hal yang dibahas tingkat partai. Sementara, ia sendiri secara pribadi mengaku tak ingin memperpanjang masalah tersebut.
Ia menganggap apa yang disampaikan Bima merupakan bentuk kebebasan berekspresi. Namun, ia menyayangkan karena Bima tidak bijak dalam menyampaikannya ke khalayak netizen media sosial.
“Tapi secara pribadi sih, secara pribadi ya saya sampaikan ya ngapain kita tanggapin orang seperti itu,” kata dia.
“Ini kan alam terbuka jadi siapa saja bisa ngomong, tapi siapa saja yang boleh ngomong itu tentunya ada aturan dalam diri pribadi masing-masing melalui etika,” tambahnya menjelaskan.
Terlebih lagi, Bima yang dikabarkan sedang menempuh pendidikan di luar negeri tidak menunjukan sikap sebagai pelajar terdidik dengan apa yang disampaikannya itu.
“Kami melihat kami memandang bahwa yang bersangkutan hanya mengejar kepintaran tok tapi tidak mengejar tentang tata krama, soal etika, nah itu sama sekali di abaikan. Melupakan sisi kepantasan kita sebagai orang Indonesia,” pungkasnya.
Bima Minta Maaf
Sebelumnya, Kreator TikTok asal Lampung, Bima Yudho Saputro akhirnya meminta maaf usai menghardik Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri dengan sebutan janda dan viral di media sosial.
Sebelumnya, Bima sudah minta maaf dan menjelaskan kalau sebutan janda bukanlah konotasi negatif. Ia juga mengaku tidak berniat untuk menyinggung orang lain, termasuk Megawati.
“Gue pribadi meminta maaf banget yang sebesar-besarnya kepada para netizen di Indonesia, kalau memang ucapan gue itu menyinggung kalian yang bekerja dengan partai. I’am so sorry about that!” ungkap Bima dalam di konten TikTok-nya @awbimaxreborn, dikutip suara.com, Rabu (26/4/2023).
Ia mengaku hanya menyuarakan isi hati dalam video tersebut. Bima juga membebaskan para penontonnya apabila sebutan itu kurang pas.
“Gue cuma menyuarakan isi hati gue sendiri sih. Terserah lu kalau misalnya menurut lu itu kurang pas, atau memang kebanyakan orang tidak setuju dengan ucapan gue,” ucap Bima.
Dia mengklaim kalau videonya yang menyebut Megawati janda adalah konten lama yang kembali populer.
Bahkan video itu sudah dibuat sebelum dia membahas Lampung, yang mana konten itu membuatnya viral di media sosial beberapa waktu belakangan.
“Dan di situ tuh, gue tidak bermaksud untuk menggunakan konotasi janda itu kayak buruk ya. Gue bilang karena mengungkapkan kekesalan gue ketika itu piala dunia dibatalkan, gitu kan,” sambung dia.
Video Bima menyebut Megawati janda itu dibuat untuk merespons tayangan wawancara antara presenter Najwa Shihab dan Ganjar Pranowo. Tema wawancara ini berisi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023.
“Sudah ketebak dah, lagian disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu, lu nurut. Aduh sudah deh enggak usah ditanggepin,” hujat Bima.
(Sumber: Suara)