Eramuslim.com – Seruan negara-negara barat untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, akhirnya melahirkan cetusan tak terelakkan dari juru bicara Kementeran Luar Negeri China, Hua Chunying.
Dalam konferensi hariannya pada Jumat (19/2), Hua memaparkan sejumlah penyangkalan atas tuduhan pelanggaran HAM dan pelecehan Muslim di wilayah tersebut, dengan mengatakan apakah negara-negara itu telah paham apa itu hak asasi manusia dan apakah sudah benar-benar melakukannya di negaranya sendiri.
Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, justru memiliki sejarah genosida dan pelanggaran HAM tingkat tinggi, kata Hua, seperti dilaporkan Reuters.
Hua mengatakan, ketiga negara itu telah menyebarkan desas-desus tak berdasar tentang Xinjiang selama waktu yang panjang, yang membuat dunia terjebak dalam prasangka atas ketidaktahuan dan absurditas. Atas nama demokrasi dan hak asasi manusia, negara-negara itu mengecam dan melemparkan tuduhan keji kepada China.