Namun orang tidak menyadari, bahwa pada dasarnya otak Reptil-lah yang menjadi bagian penting dari doktrin simbologi.
Otak reptil memiliki fungsi untuk merespon segala hal terhadap apa yang ia dengar dan saksikan, termasuk sebuah simbol.
Sifat responsif ini terjadi karena otak reptil memiliki kesamaan dengan otak primitif.
Ia tidak mampu maksimal untuk menganalisa, berfikir, mencerna secara intelektual apa-apa saja hal yang menghampirinya. Karena sebagian fungsinya hanya untuk menjalankan fungsi insting seperti makan, minum, tidur dan sebagainya.
Jadi, ketika sebuah film propaganda terlihat Mata Satu atau lagu yang sedang didengar dengan lantunan lirik sesat di dalam video klipnya, otak reptile-lah yang sebenarnya lebih banyak menyerap dan menerima, tanpa banyak mengkritisi.
Tujuan dari Yahudi mungkin tidak aneh, bahwa dengan terbiasa sebuah simbol Dajjal tersaji ke muka umum, nantinya manusia tidak akan merasa gagap jika kemudian Dajjal turun.
Neo Cortex
Neo Cortex sendiri adalah lawan dari otak reptile. Otak ini adalah bagian belahan otak yang kritis, sarat pemikiran, dan tidak mudah tersugesti karena memiliki cara kerja yang menggunakan daya analisis tajam. Karena itu kita jangan taklid buta terhadap perkataan dari diri sendiri jika memang salah.
Dalam arti, kita menerima begitu saja suatu perkara tanpa memakai sebuah nalar dan tuntunan wahyu untuk mencernanya. Jadi, seorang manusia, terkadang benar dan salah. Maka, telitilah pendapatnya. Setiap pendapat yang sesuai dengan kebaikan, maka ambillah. Dan jika tidak sesuai dengan keduanya, maka tinggalkanlah.
Kita baiknya agar bertanya kepada fihak yang lebih berkompetensi jika menghadapi persoalan. Artinya, bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kita tidak mengetahui. Inilah sebuah landasan agar kita selalu waspada dan memakai akal kita, terlebih saat kita menyaksikan propaganda simbolis mereka.
Doktrin Simbologi dan Back Up Gelombang Otak
Selain pengaruh otak Reptil, gelombang otak juga memberikan faktor dominan. Dalam kajian psikologi kognisi, kita mengenal bahwa gelombang otak terdiri dari empat gelombang bagian. Gelombang otak itu adalah:
- Delta, dengan Frekuensi 0,1 – 4 Hz
- Thetha, dengan frekuensi 4 – 8 Hz
- Alpha, dengan frekuensi 8-12 Hz
- Betha, dengan frekuensi 12-25 Hz
- Gamma, dengan frekuensi 25 Hz ke atas
Insting sugestif terhadap simbol, lagu-lagu, serta tampilan visual yang mengandung pesan simbolisme akan maksimal terserap ketika gelombang otak manusia berada pada level kondisi alpha dan thetha. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek, yaitu dalam skala 4-12 Hz.