Tak terasa nikmatnya ibadah ramadhan di Qatar sudah memasuki hari ke-12 yang bertepatan juga dengan 12 Agustus 2011. Nikmatnya berbuka adalah menyantap makanan yang manis. Seperti yang telah diajarkan oleh Rosullullah SAW, Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud). Nabi Muhammad Saw juga bersabda : “Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci.”
Mengapa ramadhan di Qatar menjadi semakin nikmat? karena ramadhan kali ini bertepatan dengan musim panas. Musimnya pohon kurma berbuah. Bulan ini, saatnya kurma-kurma mulai matang dan sangat enak untuk disantap saat berbuka. Kurma yang masih segar dan renyah karena masih setengah matang (jawa: mengkel).
Walaupun jauh dari negeri tercinta Indonesia, suasana ramadhan ala Indonesia juga terasa disini. Masyarakat Indonesia di Qatar melalui organisasi PERMIQA (Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar) dan IMSQA (Indonesian Moslem Society Qatar) seperti bulan-bulan ramadhan sebelumnya, mengadakan kegiatan safari ramadhan. Kegiatan ini diisi dengan acara buka bersama, tausiyah oleh Ustadz dari Indonesia, sholat berjamaah maghrib dan isya serta diikuti dengan jamaah tarawih. Kegiatan akan dilanjutkan dengan kuliah subuh dan ceramah Dhuha keesokan harinya.
Selama ramadhan, Panitia IMSQA dan PERMIQA mengundang tiga ustadz yang langsung didatangkan dari Jakarta. Tiga ustadz tersebut adalah Ustadz Syuhada Bahri, LC., Ustadz DR. Ahmad Satori dan Ustadz Saeroji Hasan, MA. Masing-masing ustadz ini akan tinggal di Qatar selama kurang lebih 10 hari. Beliau-beliau akan berkeliling Qatar, dari Doha, Al Khor, Wakra, Messaied dan Dukhan. Kelima Kota tersebut merupakan tempat dimana kebanyakan masyarakat Indonesia tinggal.
Kegiatan safari ramadhan IMSQA PERMIQA di Dukhan dimana saya tinggal, berlangsung pada 8 Ramadhan. Namun karena satu dan lain hal, Ustadz dari Jakarta berhalangan hadir. Sore itu tepat jam 1730 waktu Dukhan, Ustadz Indonesia yang bekerja dan tinggal di Qatar mengisi kekosongan ini. Beliau yang hadir adalah Ustadz Jamal Assegaf.
Alhamdulillah acara berjalan lancar dan dihadiri oleh komunitas masyarakat Indonesia yang tinggal di Dukhan. Bapak-bapak, Ibu-ibu dan anak-anak dengan khidmat mendengarkan ceramah dari Ustadz Jamal yang diteruskan dengan berbuka bersama, sholat jamaah maghrib dan isya serta jamaah tarawih. Tak terlewatkan setelah acara berkahir, kami sempatkan berfoto bersama Ustadz.
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya bahwa seluruh masjid di Qatar mempunyai Imam dan Muadzin tetap yang ditugaskan oleh AWQAF (Kementerian Agama-nya Qatar). Para imam masjid adalah para hafidz quran. Sungguh menambah khusyu’ sholat jamaah kita disini. Para Imam mempunyai bacaan yang tartil dan enak didengar.
Saya masih teringat di kampung halaman dulu, Imam sholat tarawih akan membaca fatihah dan surat quran dengan sangat cepat. Yang terkadang menjadi tidak tartil. Rasanya baru selesai membaca takbiratul ikhram, imam sudah membaca “walaaddhooliin…” . Lain dikampung lain disini, para imam membaca semuanya dengan tartil, dan andaikan imam lupa satu ayat misalnya, disini banyak kita temukan jamaah yang berdiri di belakang imam juga para penghafal quran. Mereka siap mengingatkan bacaan quran para imam bila terjadi kesalahan. Sungguh luar biasa dan terharu saya mendengarnya.
Semoga kita diberi kesempatan menikmati manisnya ibadah di bulan penuh rahmah dan ampunan ini sampai penghujung bulan. Menjadikan ibadah puasa kita, ibadah yang bisa membebaskan dari kejamnya siksa api neraka. Menaikkan derajat kita menjadi manusia yang bertaqwa seperti yang diperintahkan dalam QS Al Baqarah: 183.
Wallahua’lam bisshawab.
Dukhan, 12 Agustus 2011
[email protected]