Walau jauh dari Indonesia , suasana lebaran ala Indonesia pun tetap dapat di rasakan saat perayaan Idul Fitri 2011 di Utrecht, Belanda. Bahkan, suasana perayaan kali ini menjadi lebih menarik ketika, sekitar 180 orang dengan beragam latar belakang mahasiswa atau penduduk tetap dan budaya Turki, Indonesia, Belanda, Somalia, Suriname dan Singapura—campur baur menjadi satu.
Perayaan yang diorganisir oleh Stichting Generasi Baru (sebuah organisasi sosial kemasyarakatan yang mempunya visi mendirikan pusat kegiatan muslim Indonesia / Islamic Center di Utrecht) merupakan pelaksanaan yang keempat kalinya. Tahun-tahun sebelumnya SGB harus menyewa sebuah hall untuk penyelenggaraan salah satu even besar ini. Namun kali ini lokasi pelaksanaan bertempat di sebuah ruangan yang dulunya digunakan sebagai toko, kini telah ‘disulap’ menjadi Masjid yang berukuran 150 m2 yang dilengkapi dengan tempat wudhu terpisah, dapur serta gudang. Praktis menjadikan ruangan ini sebagai pusat ibadah dan kegiatan rutin harian SGB yang berlokasi di De Bazelstraat 31, Utrecht ini.
Para jemaah mulai datang ke lokasi pukul 08.30 waktu setempat. Sambil menunggu sholat Ied, yang dijadwalkan dimulai pukul 10.00, kumandang takbir terus terdengar. Silih berganti para jemaah datang dan menempati ruangan yang telah dipisah antara untuk wanita dan pria. Setelah hampir seluruh ruangan terisi, setengah jam sebelum sholat dimulai, Supardi ketua SGB memberikan sedikit penjelasan mengenai latar belakang organisasi yang pada mulanya dicetuskan oleh sembilan keluarga dan seorang mahasiswa di Utrecht, serta perkembangan kegiatan-kegiatan dan laporan keuangan.
Tepat pukul 10.00, sholat Ied dimulai dan diikuti dengan khutbah yang menitik beratkan mengenai bagaimana dianjurkan seorang Muslim selalu memelihara hati. Kemudian acara dilanjutkan dengan ramah tamah serta penyajian hidangan yang telah disiapkan panitia. Namun tak diduga, banyak pula masyarakat yang ikut berkontribusi secara sukarela membawa kue ataupun makanan. Sehingga makin beragam menu yang disajikan, termasuk kue kering dan basah khas Turki.
Menjelang akhir acara, Anak-anak dari TPA Utrecht menghibur jamaah yang hadir dengan mempersembahkan keterampilan mereka dalam membaca ayat-ayat suci al-Quran dengan metode Qiro’ati, termasuk hafalan Qur’an mereka dan doa-doa harian.
Stichting Generasi Baru (SGB) Utrecht, Belanda
Budiwan Adi Tirta, Supardi Hasanuddin, dan Gusti Andi
www.generasibaru.nl