Beberapa pekan yang lalu, tim redaksi Eramuslim berkesempatan untuk bersilaturrahim ke pengurus BazDa Kota Bekasi. Namun Kami tidak bersilaturrahim ke kantor BazDa layaknya tamu berkunjung, melainkan mengikuti kegiatan syukuran selesainya program pembenahan mushola di daerah kelurahan kelapa dua, Mustika Jaya, Bekasi.
Mushola yang terletak di perkampungan warga tersebut merupakan mushola keempat dari 24 mushola yang masuk dalam daftar pembenahan mushola di BazDa Kota Bekasi pada tahun 2012 ini.
Program pembenahan mushola dilaksanakan untuk mushola-mushola yang terdapat di kota Bekasi dengan kriteria mushola yang digunakan oleh masyarakat (bukan mushola yang tidak dipakai) dan membutuhkan perbaikan, pembenahan atau penambahan beberapa perangkat penunjang ibadah. Dan bentuk pembenahan yang dilakukan antara lain adalah penggantian speaker masjid, perbaikan bangunan (dalam skala kecil seperti bocor atau pengecetan), kerusakan mesin air atau lainnya yang dimaksudkan untuk kelengkapan dan kenyamanan ibadah. Dana yang dialokasikan untuk satu mushola adalah Rp. 3.000.000, namun ada juga mushola yang membutuhkan dana lebih sehingga BazDa mengeluarkan anggaran lebih.
Proses kegiatan pembenahan mushola diawali oleh tim relawan yang ditunjuk oleh BazDa Kota Bekasi melakukan silaturrahim dan sosialisasi tentang program pembenahan mushola kepada Pengurus DKM. Kemudian tim relawan mengarahkan pengurus DKM untuk membuat rencana pembenahan, setelah itu baru tim relawan yang akan mencatat berbagai keperluan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh mushola tersebut dan menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Dan tim relawan pula yang akan membeli berbagai keperluan untuk mushola tersebut. Sedangkan untuk pelaksanaan pembenahan dan perbaikan mushola dikerjakan secara kerja bakti bersama DKM dan juga warga setempat.
Program pembenahan mushola merupakan salah satu kegiatan BazDa Bekasi dalam pemanfaatan dana ZIS yang terhimpun disamping program-program lainnya seperti Beasiswa, dana kesehatan, Jaminan Persalinan dan lainnya. Beasiswa dan dana kesehatan telah berjalan secara reguler, sedangkan untuk dana jaminan persalinan dalam proses kerjasama dengan dinas kesehatan.
Dana yang dihimpun oleh BazDa Bekasi berasal dari penghimpunan zakaf profesi PNS, dan instansi-instansi lainnya. “Jika pada tahun 2008 saat BazDa baru mulai aktif dana yang terkumpul sekitar Rp 500 juta per tahun, pada tahun lalu alhamdulillah Kami dapat menghimpun danahingga 4,5M dan tahun ini Kami menargetkan kenaikan sekitar 7,125M,” Ujar BapakKetua Bazda kota BekasiH. Fuad Noor Yusuf.
Kesadaran akan zakat profesi di kalangan masyarakat Kota Bekasi khususnya untuk instansi pemerintahan saja memang belum tersosialisasi dengan baik kecuali untuk karyawan di Departemen Agama yang memang sudah rutin mengeluarkan zakat profesi dari tahun 2004. Untuk itu pengurus BazDa Kota Bekasi dituntut untuk terus mencari cara mensosialisasikan masalah zakat ini, oleh karena itu mereka pun menggandeng IMZ sebagai partner baik dalam hal penghimpunan maupun pembuatan program-program untuk mendistribusikan dana Zakat, Infaq dan Sedekah yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi.
Kegiatan yang dilakukan oleh BazDa Bekasi memang bersifat lokal dan terkesan sangat sederhana. Namun jika kegiatan-kegiatan tersebut dapat dicontoh dan dilakukan untuk komunitas atau daerah-daerah lainnya yang disesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhan di masing-masing daerah, tentunya kegiatan semacam ini akan menjadi motor penggerak bagi peningkatan kualitas masyarakat.[il/rm/wn]
Before After