Eramuslim – Profesor Universitas Ummul Qura, Dr Abdul Hafiz Abdul Rahim, mengatakan bahwa Arab Saudi memiliki tanggung jawab untuk segera menyelesaikan konflik di Irak dengan terus memberikan dukungan kepada pasukan Kurdistan Irak dan tentara Lebanon.
Dr Abdul Hafiz Abdul Rahim menambahkan “organisasi Negara Islam kini telah berkembang menjadi ancaman regional dan internasional, hal ini yang membuat Raja Abdullah dari Arab Saudi memberikan bantuan militer sebesar 3 miliar dolar AS kepada tentara Lebanon untuk menghadapi ancaman dari intern dan eksternal.”
Sementara itu badan fatwa Arab Saudi “Wahhabi” dalam sebuah pernyataannya pada hari Rabu (14/01) kemarin mengecam tindakan yang dilakukan oleh milisi Negara Islam di Irak dan Suriah, serta mengutuk penyerangan di kantor majalah Charlie Hebdo tanpa adanya protes atas pembuatan kartun Nabi Muhammad oleh pihak redaksi.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh satu-satunya badan yang berhak mengeluarkan fatwa di Arab Saudi, pasca pertemuan negara-negara Arab di kota Jeddah untuk membahas perang di Suriah dan Irak beberapa hari yang lalu.
Sementara itu kelompok liberal Saudi dan analis asing mengkritik sikap dewan ulama Saudi tersebut dengan mengatakan, “Beberapa ulama besar sering menyerang kelompok militan Islam, akan tetapi para ulama ini jarang mengkritik tindakan teror kelompok Syiah dan non-Muslim.” (Rassd/Ram)
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest