Sheikh Wasam al Masry mengungkapkan bahwa organisasi Negara Islam (ISIS) meminta pemerintah Lebanon untuk mengamankan para pengungsi Suriah dari serangan milisi Syiah Hizbullah, sebagai syarat utama untuk pertukaran personel militer Libanon yang di tawan oleh organisasi.
Syarat tersebut diungkapkan Sheikh Wasam yang menjadi mediator antara pemerintah Lebanon dengan organisasi Negara Islam (ISIS), pasca pertemuannya dengan perwakilan organisasi hari Senin (29/12) kemarin.
Sheikh Wasam menambahkan bahwa syarat kedua yang diajukan ISIS bagi pemerintah Lebanon adalah menyediakan perlatan medis dan obat-obatan bagi para pengungsi, serta mengobati mereka yang terluka karena serangan milisi Syiah Hizbullah.
Selain itu ISIS juga meminta pemerintah Lebanon untuk mendirikan zona peyangga antara lembah Hamid, Mahit Thafil dan kota Arsala yang berada di perbatasan untuk mendukung 2 persyaratan yang telah diajukan organisasi.
Dalam syarat ketiga, ISIS meminta pemerintah Lebanon untuk membebaskan seluruh tahanan wanita dengan latar belakang konflik di Suriah.
Sementara itu organisasi ISIS berjanji tidak akan membunuh tentara yang ditawan, jika pemerintah Lebanon bersedia melepaskan Saja al-Dulaimi (mantan istri Abu Bakr al-Baghdadi) dan Ola Aqeeli (istri pemimpin Jabhah Nusra, Abu Ali Chechnya). (Alarabiya/Ram)