JAKARTA – Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) kembali menyerukan boikot produk terafiliasi Israel dalam aksi peringatan setahun genosida di Palestina yang berlangsung di depan Kedubes Amerika Serikat Jakarta, Minggu (6/10) pagi.
“YKMI sengaja hadir dalam aksi ini untuk menyerukan kembali aksi boikot produk terafiliasi Israel. Jangan lupakan Palestina karena genosida belum selesai. Kami percaya di luar aksi militer dan diplomatis yang sedang dilakukan oleh sejumlah pihak (Irak-Hizbullah), boikot produk menjadi salah satu tindakan yang efektif,” kata Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan dalam orasi yang berlangsung pagi tadi.
Dalam aksi tersebut, YKMI secara konsisten menyerukan boikot terhadap produk terafiliasi Israel agar tetap masif. Aksi boikot telah menggerakkan konsumen untuk tidak mengonsumsi produk terafiliasi Israel sehingga penjualan perusahaan pendukung Israel terbukti anjlok.
Karena itu, Himawan pun mengingatkan kembali daftar 10 produk yang wajib diboikot atau dihindari oleh konsumen muslim Indonesia. Kesepuluh produk tersebut antara lain (Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King.
“Selain memberikan dukungan kejahatan Israel di Palestina, kesepuluh produk tersebut juga secara terang-terangan mengalirkan dukungan keuntungannya kepada negara-negara yang pro-Israel seperti Amerika dan Prancis,” sambungnya.
Aksi boikot produk dinilai efektif hentikan aliran dana untuk Israel. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya permintaan dari Amerika agar Israel melakukan gencatan senjata. Bahkan informasi terbaru, Presiden Perancis Macron juga telah mendesak penghentian pengiriman senjata ke Israel.
Namun, Himawan mengatakan perjuangan belum selesai karena genosida masih terus terjadi di Palestina. Adanya peringatan setahun genosida terhadap Palestina akan menjadi momentum untuk melakukan konsolidasi penuh kekuatan pendukung perjuangan Palestina di Indonesia.
YKMI akan mengambil posisi terdepan untuk mendorong masifnya aksi boikot produk terafiliasi Israel di Indonesia, yang dianggap efektif memporak-porandakan keuntungan perusahaan-perusahaan pendukung Israel.
“YKMI akan terus berada di garda terdepan, mendorong masyarakat agar konsisten melakukan boikot produk terafiliasi Israel sesuai anjuran dari MUI. Aksi boikot yang kita telah terbukti dapat menggerus pendapatan perusahaan terafiliasi Israel, penjualan mereka turun & saham mereka anjlok,” tutup Himawan.
Sejalan dengan hal tersebut itu, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan fatwa MUI terkait produk Israel tak pernah dicabut. Ia menyerukan boikot terhadap produk Israel harus dilanjutkan.
“Fatwa MUI, terkait dengan produk Israel dan produk yang terafiliasi dengan Israel, itu tidak pernah dicabut. Karena itu, saya menyerukan, nanti Pak Sekjen bisa melanjutkan, saya menyerukan agar boikot terhadap produk Israel harus dilanjutkan,” kata Sudarnoto kepada wartawan dalam Aksi untuk Palestina Merdeka di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Minggu (6/10).