Eramuslim.com – Sebuah laporan dari Angkatan Laut Amerika Serikat menyebut salah satu personel marinirnya pernah mencoba mengakses catatan kesehatan Presiden Joe Biden.
Disebutkan bahwa marinir yang tidak disebutkan namanya itu penasaran dan mencoba mencaritahu tentang kondisi kesehatan Biden sebenarnya.
“Seorang marinir telah mencoba mencari Joe Biden di sistem catatan kesehatan elektronik militer,” ungkap laporan tersebut, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (10/7).
Sang marinir bahkan sudah mencoba melakukan pencarian sebanyak tiga kali dalam rentang waktu beberapa jam.
Sayangnya, informasi itu gagal diakses dan riwayat kesehatan Biden ternyata tidak diinput ke dalam data militer dan sangat rahasia.
“Sistem kesehatan yang aman dan informasi pribadi Presiden gagal dibobol,” ungkap laporan tersebut.
Marinir yang ketahuan melakukan upaya pencarian tersebut telah diselidiki pada bulan April lalu. Dia mendapat hukuman administratif, tetapi masih di Angkatan Laut AS.
Biden yang saat ini berusia 81 tahun diisukan mengidap penyakit syaraf Parkinson. Rumor tentang kesehatannya kembali muncul setelah dia terlihat tidak fit selama melakoni debat pertama melawan Trump.
Namun isu tersebut dibantah. Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menegaskan bahwa Biden tidak sedang menjalani pengobatan Parkinson.
“Presiden (Biden) tidak dirawat karena penyakit Parkinson,” ungkapnya dalam sebuah konferensi pers seperti dimuat The Washington Post pada Selasa (9/8).
Laporan New York Times menunjukkan seorang dokter spesialis penyakit Parkinson Kevin Cannard mengunjungi Gedung Putih setidaknya delapan kali dari Agustus hingga Maret.
Cannard ikut menulis penelitian tentang pengobatan penyakit Parkinson dini di Vanderbilt University Medical Center.
Cannard bertemu dengan dokter Gedung Putih Kevin O’Connor di Gedung Putih pada pertengahan Januari.
Kunjungan Cannard ke Gedung Putih pertama kali dilaporkan oleh New York Post pada 6 Juli.
Jean-Pierre menolak mengkonfirmasi atau menguraikan kunjungan Cannard. Pada konferensi pers, dia mengaku ingin menghormati privasi semua yang terlibat demi alasan keamanan.
(rmol)