eramuslim.com – Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham yakin Arab Saudi akan menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun ini juga. Graham mengaku sudah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (23/10/2024) membahas hal tersebut.
Politikus Partai Republik itu mengatakan, Netanyahu mendukung upaya untuk mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi. Kesempatan untuk mewujudkan normalisasi hubungan hanya terjadi pada pemerintahan saat ini. Pasalnya pemerintahan yang akan datang hasil Pilpres AS 2024 yanh akan berkuasa mulai 20 Jamuari 2025, belum tentu bisa mendapat dukungan dari Kongres.
“Saya kira waktu untuk mewujudkan ini adalah di bawah pengawasan Biden,” kata Graham, kepada Reuters, dikutip Jumat (25/10/2024).
Dia menjelaskan, ada perbedaan antara Presiden Joe Biden dengan wakilnya, Kamala Harris, mengenai normalisasi Saudi-Israel.
Harris, kata Graham, jauh lebih bergantung pada sayap kiri dan tidak menunjukkan minat untuk mengupayakan normalisasi. Sebaliknya, Biden sangat ingin mewujudkan perdamaian antara Saudi dengan Israel.
Sementara itu jika nantinya Donald Trump yang memenangkan pilpres AS, politisi Demokrat di Kongres justru akan menentangnya. Setiap perjanjian pertahanan membutuhkan dukungan dari mayoritas atau dua per tiga di Senat AS atau mengumpulkan 67 suara.
Pandangan berbeda disampaikan Morgan Finkelstein, juru bicara keamanan nasional tim kampanye Harris. Menurut dia, Harris justru ingin melihat perdamaian terwujud karena akan membuka jalan bagi Israel untuk lebih diterima di kawasan.
“Wakil Presiden Harris secara konsisten mendukung upaya untuk memastikan Israel terintegrasi lebih dalam di kawasan Timur Tengah, termasuk kemungkinan perjanjian normalisasi bersejarah dengan Arab Saudi. Dia yakin integrasi tersebut penting untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran,” katanya.
Pemerintahan Biden sebenarnya sudah berupaya menjadi perantara perjanjian normalisasi antara Saudi dan Israel dengan imbalan jaminan keamanan AS untuk negara Teluk tersebut. Bahkan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) pada tahun lalu mengatakan, hubungan dengan Israel semakin terbuka hari demi hari.
Namun upaya Biden untuk menyatukan Saudi dengan Israel terhenti setelah serangan lintas batas Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Para pakar mengatakan, kesepakatan normalisasi Saudi-Israel sulit dicapai sebelum negara Palestina merdeka berdiri. Sementara pemerintahan Netanyahu menentang berdirinya negara Palestina.
Pemerintah Saudi juga berkali-kali menegaskan tak ada normalisasi hubungan tanpa terwujudnya negara Palestina merdeka.
(Sumber: iNews)