eramuslim.com – Senator AS Bernie Sanders menyebut Israel telah kalah dalam perang dengan Hamas di mata dunia. Pernyataan itu disampaikan Sanders kepada CBS News, Minggu (10/12/2023).
“Israel kalah perang dalam hal bagaimana dunia melihat situasi ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Israel saat ini telah menghancurkan sekitar setengah dari unit pemukiman di Gaza.
“Saya tidak ingin ikut bertanggung jawab ketika AS memberikan PM (Benjamin) Netanyahu dana sebesar US$10 miliar lagi untuk melanjutkan kegiatan militernya,” lanjut Sanders.
Senator keturunan Yahudi itu berharap AS akan mendukung resolusi PBB mengenai gencatan senjata Gaza di masa depan.
Menurutnya, langkah ini akan memungkinkan pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang sangat besar ke daerah kantong Palestina tersebut. Namun, Sanders mencatat bahwa ia melihat ada cara untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa melakukan gencatan senjata permanen dengan Hamas yang telah mengatakan sebelum tanggal 7 Oktober, dan setelah tanggal 7 Oktober, bahwa mereka ingin menghancurkan Israel. Mereka menginginkan perang permanen. Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa melakukan gencatan senjata permanen dengan sikap seperti itu,” kata Sanders.
Jumat pekan lalu (8/12/2023), AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh Uni Emirat Arab, yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Ini adalah kedua kalinya AS memveto resolusi sejak konflik meningkat.
Ketegangan di Timur Tengah berkobar lagi pada 7 Oktober setelah para militan dari kelompok pejuang Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Serangan itu menewaskan tentara dan penduduk Israel di daerah perbatasan dan menyandera beberapa orang.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem. Israel mengumumkan blokade total terhadap Gaza dan mulai melakukan serangan terhadap target-target di Jalur Gaza, serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah.
(Sumber: Inilah)