Selain Batuk atau Demam, Ini 4 Gejala Virus Corona yang Sering Terabaikan

Infeksi mata atau kehilangan kemampuan merasa dan mencium

Para dokter sudah memperingatkan bahwa menurunnya kemampuan indera perasa atau pencium juga bisa menjadi tanda virus corona. The British Association of Otorhinolaryngology, yang mewakili para ahli pengobatan telinga, hidung dan tenggorokan (THT), mengatakan bahwa mereka yang kehilangan kemampuan indera ini harus segera mengisolasi diri, bahkan jika mereka tidak mengalami gejala lainnya.

“Bukti dari negara-negara lainnya menunjukkan bahwa titik masuk virus corona seringkali pada area mata, hidung, dan tenggorokan. Kami juga mengidentifikasi gejala baru (menurunnya indera penciuman dan perasa) yang mungkin berarti orang tanpa gejala lain tapi hanya dengan menurunnya indera ini mungkin harus mengisolasi diri, sekali lagi untuk mengurangi penyebaran virus,” jelas para dokter dalam pernyataan mereka.

Diperkirakan turunnya kemampuan indera ini bisa disebabkan oleh virus yang merusak sel di dalam hidung dan tenggorokan.

Kabut Otak

Beberapa orang mungkin mengalami kabut otak yang juga dikenal sebagai kelelahan mental, sebagai gejala lain virus corona. Gejala ini belum secara resmi diperhatikan sebagai gejala tapi ini menjadi indikator lain bahwa mereka yang terjangkit COVID-19 sudah melaporkan mengalami gejala tersebut.

Thea Jourdan, salah satu pasien COVID-19, mengatakan kalau dia tidak mengalami batuk atau demam, tapi awal terkena penyakit tersebut dimulai dengan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala. Ibu tiga anak asal Hampshire, Inggris, itu kemudian mulai mengalami kabut otak.

Kelelahan

Gejala virus corona lainnya yang dilaporkan beberapa pasien adalah merasa sangat kelelahan sebelum gejalan muncul. Menurut sebuah laporan di Journal of the American Medical Association, hingga 44 persen dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit melaporkan gejala kelelahan. (viva)