Eramuslim – Muslimah asal New York, Nazma Khan adalah sosok utama penggagas Hari Hijab Sedunia yang dimulai 1 Februari 2013. Nazma mengaku ide awal gerakan sederhana ini adalah untuk mengajak perempuan non-Muslim mengenakan hijab dan bisa merasakan kedamaian hati serta perasaan jika mengenakan hijab. Dari ide sederhana itu, gerakan tersebut mulai mendapat sambutan yang ramai.
Dari latar belakang kelahirannya, Hari Hijab Sedunia datang dari Amerika, negara yang memiliki sedikit populasi Muslim. Di negara itu, ada pandangan yang menyebut jilbab merupakan perampasan hak kalangan perempuan. Tak heran, jilbab menjadi sasaran empuk pihak-pihak yang tidak paham ajaran Islam.
Hasilnya, Muslimah pun kerap jadi korban serangan Islamofobia. Mulai dari pelecehan, makian rasis, dan lain sebagainya. Muslimah AS tentu sadar dengan posisinya itu, dan memiliki kewajiban untuk meluruskan apa yang salah tentang jilbab yang mereka kenakan.
Nazma, yang memiliki pengalaman serupa, tahu bagaimana agar sebagian warga AS paham soal jilbab. “Saya besar dan tumbuh di Bronx, New York. Saya mengalami banyak diskriminasi karena jilbab yang saya kenakan,” kata dia seperti dilansir worldhijabday (2/2/2015).