Presiden Francois Hollande menyebut serangan serangan milisi bersenjata di ibukota Yaman, Sanaa, yang menewaskan satu orang warganya dan melukai lainnya sebagai “serangan pengecut,” seperti dilansir kantor Kepresidenan Prancis.
Hollande mengatakan “kami akan bekerjasama dengan pihak Yaman untuk mengungkap tindakan memalukan ini dan segera menyeret mereka yang bertanggung jawab ke meja pengadilan.”
Warga Prancis yang meninggal merupakan seorang utusan Uni Eropa di bawah Perwakilan Tinggi untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan.
Pihak berwenang Yaman mengatakan “satu orang warag Prancis tewas dan satu orang lainnya terluka akibat serangan kelompok bersenjata di ibukota Yaman.” Pemerintah Yaman menuding kelompok bersenjata Al Qaeda berada dibalik serangan mematikan tersebut.
Kementerian Pertahanan memperkirakan bahwa ini merupakan aksi balasan kelompok Al Qaeda, setelah pemerintah menggelar operasi militer di wilayah selatan Yaman selama 7 hari berturut-turut.
“40 milisi Al Qaeda dilaporkan tewas dalam operasi militer hari Minggu (04/05) kemarin,” ujar Kementerian Pertahanan Yaman. (Skynewsarabia/Ram)