Rusia Keluarkan Resolusi Berisi Sejumlah Sanksi Buat Turki

putin ngambekEramuslim.com – Rusia menyetujui resolusi daftar rincian sanksi terhadap Turki sebagai reaksi atas ditembak jatuhnya Jet Sukhoi Rusia di perbatasan Suriah-Turki, pekan lalu. Menurut Xinhua (Rabu, 2/12), resolusi yang ditandatangani PM Dmitry Medvedev (1/12) menyebutkan bahwa mulai 1 Januari, Rusia melarang impor bahan makanan, termasuk daging unggas, berbagai buah serta sayuran segar, beku dan kering, serta cengkeh dan garam meja.

Resolusi menghentikan sementara kegiatan Komisi Antar pemerintah Rusia-Turki untuk Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi serta semua negosiasi perdagangan dan investasi. Resolusi juga memotong jumlah izin tahunan untuk 2016 yang diberikan kepada pengangkut kargo Turki melalui jalan menjadi 2.000 dengan prospek membatalkan mereka sama sekali.

Sementara itu, menurut resolusi, warga Turki tanpa kontrak kerja atau kontrak sipil yang ditandatangani sebelum 31 Desember 2015 tidak akan diizinkan untuk bekerja di wilayah Rusia mulai 1 Januari 2016.

Perjanjian bilateral tentang wisata bebas visa ditangguhkan, bersama dengan penerbangan charter antara kedua negara, kecuali yang dimaksudkan untuk memulangkan wisatawan Rusia dari Turki.

Juga pada Selasa, Asosiasi Operator Wisata Rusia mengatakan telah berhenti menjual paket wisata ke Turki tanpa batas, sedangkan Departemen Pendidikan dan Sains mengatakan pihaknya membatasi kerja sama dengan universitas-universitas Turki dan berencana segera memulangkan semua mahasiswa Rusia dalam waktu dekat.

Sanksi rinci datang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu menandatangani keputusan tentang sanksi ekonomi terhadap Turki.

Medvedev mengatakan pada Senin daftar sanksi bisa diperluas apabila terjadi keharusan.

Turki adalah mitra dagang terbesar kelima Rusia tahun ini sebelum menetapkan sanksi, menurut data terbaru bea cukai Rusia. Dari Turki sendiri, resolusi Rusia tersebut ditanggapi adem ayem, sejumlah negara tetangga Rusia seperti Ukraini menyatakan siap mengekspor gandum dan bahan pertanian yang diperlukan Turki setelah Rusia ngambek. (ts)