Angkatan bersenjata Rusia memberikan tenggat waktu sampai Selasa (04/03) pagi kepada pasukan militer Ukraina di wilayah Crimea untuk segera menyerahkan diri, sementara itu militer Rusia dikabarkan terus memperkuat pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.
Ancaman ini di lancarkan Rusia di tengah ancaman dan tekanan Washington dan negara barat yang akan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow jika terus melakukan intervensi terhadap krisis politik di Ukraina.
Seperti dilansir kantor berita Interfax dari seorang sumber keamanan di Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan “Armada Laut Hitam Rusia yang ditempatkan di Crimea memberikan tenggat waktu sampai jam 03.00 pagi kepada pasukan Ukraina untuk menyerahkan diri.”
Sebelumnya pada hari Senin (03/03) kemarin, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan “negaranya telah memulai pembangunan sebuah jembatan penghubung antara Rusia dan Krimea di dekat kota Kerch,” hal yang sama juga dikonfirmasi oleh penjaga perbatasan Ukraina.
Perdana Menteri Rusia menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk segera mengirimkan bantuan kendaraan lapis baja melalui selat Kerch, selain itu sebuah helikopter tempur milik Rusia dilaporkan telah memasuki wilayah Crime secara ilegal tanpa memberitahu pihak berwenang Ukrainan sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara kedua negara tersebut.
Pihak berwenang Kiev juga mencatat pelanggaran serius perbatasan kedua negara yang dilakukan Moskow terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, tercatat pada Minggu (02/03) malam sebuah pesawat tempur Ukrainan berjenis SU-27 berhasil menghalau pesawat militer Rusia.
Kiev juga mencatat adanya pergerakan serius kapal-kapal Rusia di sekitar pelabuhan Sevastopol yang menjadi basis pangkalan Armada Laut Hitam Rusia.
Sementara itu menurut koresponden Al jazeera di Crime, Qurum Rania mengatakan “Sebagian besar armada laut Ukraina dilaporkan bergabung dengan pemerintahan wilayah Crimea yang setia kepada Rusia, jumlah ini ditambah dengan ribuan tentara Ukraina yang ikut turut bergabung.
Reportet Jazeera menjelaskan bahwa pihak berwenang Kiev sendiri telah mengerahkan seluruh unit pasukannya cadangan untuk mempersiapkan kemungkinan konfrontasi dengan Rusia.
Di Ibukota Kiev sendiri, ratusan pemuda Ukraina terus mendatangi kantor departemen pertahanan untuk mendaftarkan diri mereka menjadi tentara cadangan Ukraina. (Aljazeera/Ram)