Rocky Gerung Singgung IKN, Hal Ini Indikasi Omong Kosong Besar?

eramuslim.com – Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terkait isu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Dalam sebuah diskusi, Rocky menyoroti wawancara terbaru antara pengusaha besar, Founder Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan dengan Tempo, yang menurutnya memiliki kalkulasi politik tertentu.

“Kita melihat psikologi dari Aguan ketika dia mengiyakan wawancara Tempo. Ada kalkulasi yang sudah selesai sehingga semua kalimat yang diterangkan Aguan menunjukkan bahwa ada hal yang diperhitungkan secara cermat,” ujar Rocky.

Menurut Rocky, wawancara ini tidak lepas dari upaya untuk menyelamatkan citra Presiden Joko Widodo.

“Ini mungkin sekadar untuk menyelamatkan wajah Presiden Jokowi di tengah konstelasi politik saat ini,” tambahnya.

Rocky juga menyinggung teori lama bahwa pemerintah memanfaatkan oligarki untuk menarik investasi asing ke proyek IKN.

“Jokowi memaksa oligarki ini berinvestasi sebagai umpan sehingga asing bisa masuk. Tapi apakah ini benar atau hanya sekadar teori omong kosong?” tanyanya.

Lebih lanjut, Rocky menyebut bahwa konfirmasi dari Aguan justru mengindikasikan bahwa proyek IKN adalah “omong kosong besar”.

Ia mengaitkan hal ini dengan kasus sebelumnya, di mana dirinya sempat diperiksa polisi atas pernyataannya yang menyebut Presiden Jokowi menyebarkan hoaks soal IKN.

Sebelumnya diberitakan, Founder Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, mengungkap alasan investasi di mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Aguan, ia dan para taipan tak bisa menolak permintaan Jokowi agar menanamkan uangnya di IKN. “Itu perintah,” kata Aguan, seraya terbahak.

“Kami harus menyelamatkan wajah presiden (Jokowi),” ujarnya lagi, dalam wawancaranya dengan Majalah Tempo, dikutip Selasa (10/12/2024).

Klaim pemerintah bahwa ratusan investor sudah mengantre untuk membenamkan uang di IKN ternyata hanya ucapan manis yang tanpa bukti. Jokowi pun menggandeng para taipan lokal untuk menunjukkan IKN diminati pemilik uang.

Aguan, melalui Agung Sedayu, memimpin konsorsium nusantara, berinvestasi di IKN hingga Rp20 triliun.

“Kami mesti menghadapi investor luar negeri. Kami diminta mengerjakan dalam sembilan bulan dan proyeknya mesti jadi. Kami babak-belur,” ujar Aguan.

Pria yang sering disebut sebagai Bos Kelompok Pengusaha 9 Naga ini menjelaskan, meskipun memiliki risiko bisnis tinggi, tetapi dalam jangka panjang investasi di IKN akan menguntungkan.

“Kami melihat jangka panjang dan pasti menguntungkan. Melihatnya dalam kacamata future. Memindahkan aparatur sipil negara itu tidak gampang. Menumbuhkan ekosistem itu tak mudah,” ujarnya lagi.

Aguan meyakini, proyek pembangunan IKN sudah jelas. Dalam empat tahun sudah diselesaikan ini-itunya.

“Kalau keputusan pemindahan ibu kota sudah diteken, lalu duta besar masuk dan aparatur sipil negara pindah, ekonomi akan langsung jalan,” katanya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar