Eramuslim.com – Rezim Syiah Suriah, Minggu (14/2), mengatakan pasukan Turki telah melintasi garis perbatasan dan memasuki wilayah perang untuk membantu rakyat Suriah melawan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam surat protes ke Dewan Keamanan (DK) PBB, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan sekitar 100 orang bersenjata — diyakini pasukan dan tentara bayaran Turki — masuk ke wilayah Azas, di sebelah utara Aleppo — untuk bertempur.
Pasukan itu, masih menurut Kemenlu Suriah, membawa truk pick-up yang dilengkapi senapan mesin berat.
“Turki juga terus memasok amunisi ke pemberontak Suriah melalui Bab al-Salama di wilayah Azaz,” demikian Kemenlu Suriah.
Sepanjang Sabtu dan Minggu, Turki menghujani Azaz dengan tembakan artileri berat. Serangan diluncurkan sehari setelah pejuang Kurdi merebut wilayah itu dari ISIS.
Unit Pelindung Kurdi (YPG) memperoleh kemajuan di medan perang, berkat bantuan udara Rusia. Turki tidak menghendaki kehadiran YPG, kelompok Kurdi di Suriah yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) — organisasi etnis Kurdi di Turki yang berjuang untuk mendapatkan wilayah otonomi.
YPG kini mengontrol hampir semua perbatasan utara Suriah-Turki. Mereka juga bertempur habis-habisan di Kobane, dan menahan laju ISIS di kota itu.
Di Paris, Prancis mendesak Turki berhenti menembaki posisi YPG di utara Suriah. Menurut Prancis, tindakan Turki hanya akan memperburuk situasi, dan upaya gencatan senjata tak pernah bisa tercapai.
AS juga mengecam tindakan Ankara di Suriah, namun PM Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya dan Arab Saudi siap melancarkan operasi darat ke Suriah.
Bersama Arab Saudi, Turki adalah pendukung utama pemberontak moderat di Suriah. Ankara juga aktif melatih kelompok Takfiri yang berambisi menggulingkan Bashar al-Assad.(ts/AN)
