Eramuslim.com – Rencana YouTuber Muslim Korea Selatan Daud Kim untuk membangun masjid di Incheon batal. Hal ini menyusul pembatalan kontrak jual beli tanah di wilayah tersebut setelah menuai kontroversi.
Media lokal Korea Selatan, The Chosun Daily, melaporkan, Minggu (21/4/2024), menurut industri real estat lokal, Daud Kim setuju membatalkan kontrak tanah dengan pemiliknya tanpa menerima kompensasi uang muka sepeser pun.
“Dia memang memutuskan untuk mengakhiri kontraknya,” kata orang dalam industri real estat pada Sabtu (20/4/2024).
“Tetapi sulit untuk mengatakan rincian lebih lanjut karena ini adalah informasi pribadi,” tambahnya.
Sebelumnya, YouTuber dengan 5,52 juta pengikut ini mengumumkan melalui media sosialnya pada 13 April 2024 bahwa ia telah menandatangani kontrak tanah untuk membangun masjid di Incheon. Ia menyebut telah membayar deposit sebesar 20 juta won (sekitar Rp 235,9 juta) dan akan membayar sisanya bulan depan.
“Akhirnya dengan bantuan Anda, saya menandatangani kontrak tanah untuk membangun masjid di Incheon. Saya tidak percaya hari ini telah tiba. Saya berencana membangun tempat salat dan studio podcast islami untuk dakwah kepada masyarakat Korea,” ujarnya seperti dilansir The Korean Times.
Sebelumnya, Daud Kim juga mengunggah potretnya membawa kontrak pembelian tanah dan meminta sumbangan dari pelanggan melalui akun Instagram-nya @jaehan9192 pada 11 April 2024. Namun, postingan itu sudah tidak ada saat ini.
Rencana Daud Kim tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat setempat. Mereka memprotes pembangunan fasilitas keagamaan tersebut di lahan dekat sekolah dan pemukiman.
Ketegangan semakin meningkat ketika media lokal memunculkan kembali kasus kejahatan seksual yang dilakukan Daud Kim pada 2019 lalu.
Sementara itu, Federasi Muslim Korea (KMF) pekan lalu mengonfirmasi bahwa rencana Daud Kim untuk membangun masjid adalah proyek pribadi yang tidak terdaftar.
“Semua masjid di seluruh negeri yang terkait dengan Federasi Muslim Korea terdaftar atas nama KMF, dan tidak seorang pun diizinkan mendaftar atas nama individu atau mengumpulkan dana untuk pembangunan masjid,” kata komunitas tersebut dalam pengumumannya.
KMF menyatakan penggalangan dana pembangunan masjid yang dilakukan Daud Kim belakangan ini yang mendapat pertanyaan dari berbagai organisasi dan individu Islam baik dalam maupun luar negeri, tidak ada hubungannya dengan KMF dan merupakan penggalangan dana pribadi Daud Kim.
(detik)