Persatuan Mahasiswa Universitas Al Azhar di Kota Mansoura, menuduh rektor mereka telah bekerja sama dengan sekelompok preman bayaran untuk membubarkan aksi unjuk rasa menolak kudeta militer yang terus berlangsung di universitas mereka pada hari Selasa (22/10) kemarin.
Hal ini di ungkapkan oleh Ahmad Izz al-Din, juru bicara ‘mahasiswa Mansoura menentang kudeta , bahwa “Prof.Dr.Hossam El Din Mustafa, seorang Profesor di Fakultas Adab, telah bertemu dengan sekelompok preman untuk merencanakan serangan terhadap mahasisa yang melakukan aksi protes terhadap kudeta militer.”
Ahmad menambahkan, “Prof.Dr Hossam juga berkoordinasi dengan mereka bagaimana cara mereka memasuki kampus Universitas Al Azhar di Mansaoura.”
Dalam keterangannya kepada waratawan Rassd, Ahmad merinci serangan tersebut kepada para mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa damai di kampus mereka.
“Mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa Anti-Kudeta dengan damai, tiba-tiba diserang oleh sekelompok mahasiswa Pro Kudeta dengan lemparan batu. Menghindari bentrokan dengan rekan mereka, mahasiswa Anti Kudeta segera pindah menuju lapangan kosong di tengah kampus,” Ujar Ahmad.
“Akan tetapi ketika mereka ingin berpindah menuju lapangan, tiba-tiba sekelompok preman membawa senjata serbu menyerang kami, beberapa menit kemudian pihak kepolisian Mesir yang telah berjaga menembakan gas air mata kea rah kami,” tambah Ahmad.
10 orang dilaporkan terluka akibat serangan tersebut, dan sejumlah mahasiswa Anti Kudeta ikut digelandang pihak keamanan ke kantor polisi provinsi. (rassd/lndk)