Ratusan Gubuk Dilahap Jago Merah di Bangladesh, 4.000 Muhajirin Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal

Eramuslim.com – Ribuan muhajirin Rohingya di Bangladesh kehilangan tempat berlindungnya setelah kebakaran melanda kamp pengungsian, yang membakar ratusan gubuk muhajirin, kata pejabat setempat.

Kobaran api membakar kamp-kamp pengungsian yang terbuat dari bambu dan terpal yang sangat padat pada dini hari, kata komisaris kepengungsian Bangladesh, Mizanur Rahman, Ahad (7/1/2024). Ada dugaan insiden ini adalah pembakaran yang disengaja, sebut pejabat itu.

“Sedikitnya 711 shelter terbakar habis dan 63 rusak sebagian,” kata Mizanur Rahman, seraya menambahkan bahwa lima pusat pendidikan dan dua masjid juga ikut hancur.

Ia mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan 4.000 orang kehilangan tempat tinggal. Tidak ada korban jiwa dan api sudah dapat dikendalikan.

“Kami telah memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut,” ujarnya, “kami menduga itu adalah tindakan pembakaran yang disengaja.”

Shafiqul Islam, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Ukhiya, secara terpisah mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa kebakaran terjadi sekira tengah malam di Kamp Kutupalong, lalu menyebar dengan cepat, yang diperparah oleh angin kencang.

“Apinya besar, dan menghancurkan sekira 1.040 tempat tinggal di kamp tersebut,” katanya.

“Kami membutuhkan waktu sekira dua jam untuk dapat mengendalikan api, melibatkan 10 unit pemadam kebakaran dari Ukhiya dan stasiun lain di distrik tersebut.”

Kebakaran dan Kekerasan Sering Terjadi

Kebakaran di kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh sering terjadi, terutama pada musim kemarau mulai bulan November hingga April.

Namun, banyak dari kamp tersebut juga menderita akibat kekerasan antara kelompok kriminal yang berseteru.

Polisi mengatakan, keamanan di kamp-kamp tersebut semakin memburuk, dengan lebih dari 60 muhajirin tewas dalam bentrokan antarkelompok kriminal tahun lalu, yang merupakan jumlah tertinggi yang pernah tercatat.

Pada bulan Maret 2023, kebakaran di kamp Kutupalong–salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia–menghancurkan 2.000 tempat tinggal muhajirin.

Dua tahun sebelumnya, sedikitnya 15 orang Rohingya terbunuh dan 50.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah kebakaran di kamp yang sama. (Aljazeera) (Sahabat Al-Aqsha)

Beri Komentar