Kemudian Najasyi berkata, ‘Demi Allah, ini dan yang diajarkan Musa benar-benar berasal dari sumber yang sama. Pulanglah kalian (wahai utusan orang-orang Quraisy!) Aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian selamanya.”
Berkenaan dengan Najasyi Allah menurunkan firman-Nya:
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
“Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui.”(Al-Mâ’idah: 83)
Ibnu Jarir dan yang lainnya meriwayatkan dari Az-Zuhri bahwa ia berkata, ”Saya senantiasa mendengar dari para ulama kita bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Najasyi dan sahabat-sahabatnya.” [kl/kbn]
Penulis: Fakhruddin
Disarikan dari buku “Nikmatnya Menangis Bersama Allah” karya Muhammad Syauman Ar-Ramli, Penerbit Istambul, Jakarta timur
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/pekan-discount-buku-20-untuk-buku-buku-ini-stok-terbatas.htm