Bahkan, Allah juga memberi perintah kepada kekasih-Nya, Nabi Muhammad saw untuk selalu mengucapkan Alhamdulillah. Dan Al-Quran menyebutkan perintah ini dalam beberapa kejadian, seperti:
Ketika menyampaikan Ke-Esaan Allah
Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.” (QS,Al-Isra: 111)
Ketika memberi salam kepada “hamba yang terpilih” dan untuk menafikan kesyirikan.
Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang Dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?” (QS.An-Naml: 59)
Ketika membicarakan tentang tanda-tanda kebesaran Allah.
Dan katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah, Dia akan Memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kebesaran)-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhan-mu tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS.An-Naml : 93)
Ketika membicarakan keagungan Sang Pencipta.
Dan jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. (QS.Al-Ankabut : 63)
Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS.Luqman : 25)
Selain menjadi dzikir para Nabi, ternyata kalimat Alhamdulillah tidak hanya digunakan di dunia saja. Di akhirat pun tak pernah lepas dari pujian kepada Allah swt.
Ketika Berada Didepan Pintu Surga
Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah Menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami.“(QS.Al-Araf : 43)