eramuslim.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J28243. Hal itu karena peristiwa nahas tersebut terjadi di wilayah udara Rusia.
Putin mengucapkan permohonan maaf ketika melakukan pembicaraan via telepon dengan Aliyev pada Sabtu (28/12/2024).
“(Presiden) Vladimir Putin meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban serta berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Dalam sambungan telepon tersebut, Putin turut menyampaikan bahwa pertahanan udara Rusia aktif ketika pesawat Azerbaijan Airlines J28243 mencoba mendarat di Grozny sebelum jatuh. “Selama waktu ini, Grozny, (kota) Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Kremlin kepada Aliyev.
Namun Kremlin tak memberikan tanggapan soal adanya spekulasi atau dugaan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J28243 jatuh akibat terhantam sistem pertahanan udara Rusia. Kremlin hanya menyampaikan bahwa Rusia dan Azerbaijan telah membahas pertanyaan-pertanyaan terkait insiden tersebut secara terperinci.
Selain dengan Azerbaijan, Rusia, kata Kremlin, juga menjalin koordinasi erat dengan Kazakhstan dan meminta negara tersebut melakukan penyelidikan objektif dan transparan atas peristiwa jatuhnya Azerbaijan Airlines J28243.
Dalam percakapan telepon dengan Putin, Aliyev menyampaikan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J28243 memang mengalami gangguan saat melintas di wilayah udara Rusia.
“Presiden Ilham Aliyev menekankan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal saat berada di wilayah udara Rusia, yang mengakibatkan hilangnya kendali sepenuhnya,” kata Kantor Kepresidenan Azerbaijan dalam keterangannya.
“(Presiden Aliyev) menyoroti bahwa beberapa lubang di badan pesawat, cedera yang dialami oleh penumpang dan awak karena partikel asing yang menembus kabin di tengah penerbangan, dan kesaksian dari pramugari dan penumpang yang selamat mengonfirmasi bukti gangguan fisik dan teknis eksternal,” tambah Kantor Kepresidenan Azerbaijan.
Uni Eropa dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menyerukan agar dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J28243. Sementara Amerika Serikat (AS) menyampaikan bahwa mereka memiliki “indikasi awal” bahwa pesawat Azerbaijan Airlines J28243 jatuh akibat terhantam sistem pertahanan udara Rusia.
Pesawat Azerbaijan Airlines J28243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, di pantai Laut Kaspia, pada Rabu (25/12/2024). Pesawat yang mengangkut 67 orang, termasuk awak, terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan tujuan Grozny, Chechnya. Menurut otoritas Kazakhstan, sebanyak 38 orang tewas dalam insiden tersebut.
Sementara itu, sebanyak 29 lainnya berhasil selamat. Merespons kecelakaan itu, Azerbaijan menetapkan hari Kamis (26/12/2024) sebagai hari berkabung nasional.
(Sumber: Republika)