Anak Aleppo .. Wajah lain dari penderitaan anak manusia yang menyebar diseluruh kota di suriah, setelah perang meletus pada 2011 lalu, ratusan anak-anak dibunuh setelah mesin perang milik Presiden Basyar Al-assad menghujani sekolah mereka.
Realitas penderitaan anak di kota Aleppo penuh dengan kesedihan, generasi penerus para revolusioner Suriah kini terancam kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan, anak-anak berkebutuhan khusus banyak terlantar. Kita menyaksikan anak-anak Aleppo dipaksa keadaan untuk memasuki pasar dan berkerja lebih awal.
Jika sebelum meletus revolusi Suriah, permasalahan pekerja anak menjadi masalah serius di Aleppo dan kota-kota lainnya, kini hal ini bertambah buruk setelah revolusi meletus.
Kebutuhan hidup yang tinggi mendorong banyak anak Suriah di bawah usia delapan tahun menjadi buruh di pasar. Banyak anak Suriah menjadi penjual roti di pasar dan montir mobil, mereka dibayar tidak lebih dari setengah dollar Amerika.
Jumlah pekerja anak di Suriah terus meningkat seiring banyak diantara mereka menjadi yatim, yatim piatu, atau sekedar membantu mengurangi beban hidup keluarga mereka.
Masa depan dan hak-hak mereka telah dirampas oleh konflik yang berkepanjangan. (Aljazeera/Zhd)